Tuesday 6 September 2011

Diari si mata indah (bag-1)

Bagiku, bintang itu sangat indah.

Itu hanya pendapat awalku.
Namun sekarang pendapatku berubah.
Setelah aku melihat matamu. Mata yang indah menurutku. Bukan karna contact lens, eye shadow atau semacamnya. Sungguh mata yang tak biasa bagiku.

Aku melihat seperti ada bintang disana. Hmm.. Bintang yang indah di mata yang indah.

********

Selepas maghrib tadi, hujan turun agak lebat. Bulan terkukung awan hitam. Lalu angin dingin menyeruak di sela2 bulir air.
Saat itu aku sedang menunggu pesanan bakso di salah satu warung. Membosankan. Aku membuang pandangan keluar. Tak lama kemudian dirimu datang entah darimana. Aku memperhatikanmu. Kamu hanya berdiri di luar. Itu karna kondisimu yang setengah kuyup.
Kamu hanya menyuruh seseorang masuk dan memesan entah apa aku lupa. Eh, ngomong2 itu siapa? Adikmu ya?

Beberapa menit berlalu, pesananku telah siap. Kamu masih berdiri di luar. Aku mengambil bungkusan bakso itu lalu segera meraih payung. Bersiap pulang. Dan kamu masih menunggu.
Sesaat aku pun berada di luar. Di sampingmu tepatnya. Sambil mengembangkan payung, aku sedikit menatapmu. Hanya sedikit saja. Dan kamu juga menatapku. Ya tuhan, matamu. Aku kaku. Mataku terhanyut.
Bintang pasti iri atas apa yang ku lihat sekarang ini. Indah. ^^

Kamu hanya menatap diam. Aku tersenyum basi. Aku bergegas pergi.

Ternyata bintang di matamu menemaniku pulang.


Kamu tau, saat ini, saat malam semakin gelap, bintang itu bersinar di pikiranku. Bintang di matamu mengusik kantukku malam ini.

Eh, sepertinya kamu bukan orang sini, iya kan?
Kapan bisa ketemu lagi? Aku hanya penasaran. ^^

(Simabur-Padang, 060911)

No comments:

Post a Comment