Friday 23 September 2011

Bidadari

Kata temanku, bidadari itu indah. Wajahnya cantik. Kulitnya halus. Kalau dia berbicara, kita akan merasa tenang oleh kelembutan suaranya.
Dan kata temanku lagi, jika kita bisa mendapatkannya maka dia akan membawa kita ke tempat yang indah. Hmm..

Jujur, aku belum pernah melihatnya. Aku ingin membuktikan ucapan temanku. Aku hanya penasaran.

Dan malam itu..

Sehabis membeli pulsa, aku melewati sebuah sungai. Disana aku melihat sosok wanita. Bercahaya.
Lalu aku mendekat. Menyelinap di semak2. Mengintip.

Hantu kah itu? Tak mungkin, pikirku. Aku melihat kakinya menginjak tanah.

Dia hanya berdiri. Menatap air mengalir pelan.

Tiba2..

"Mendekatlah kemari.." Dia bersuara. Lembut.

Aku bingung. Dia bicara sama siapa. Aku menyamarkan posisiku dengan menarik semak2.

"Ahmad.." Dia memanggilku.

Glekk!
Aku gemetar.

"Jangan takut. Mendekatlah.."

Aku memberanikan diri mendekat. Dia wangi.
Kami bertatapan. Aku melihat wajahnya. Dia cantik sekali.
Apakah dia bidadari?

"Siapa ka.. Kau? Dan ba.. Bgaimana bisa kau tau namaku?" Tanyaku.

"Tak perlu ku jelaskan." Dia lalu tersenyum. Manis.

"A.. Apakah kau bidadari?" Tanyaku lagi.

"Mengapa kau berpikir begitu?"

"Kamu cantik. Suaramu lembut." Jawabku.

Dia kembali tersenyum. Lalu menyodorkan tangannya. Kami berkenalan.
Ah, tangannya sangat halus.

"Ayu."
Nama yang indah, pikirku.

"Sedang apa kau disini?" Tanyaku lagi.

"Aku suka air. Hampir tiap malam aku kesini.
Melihat, mendengar, dan merasakan kelembutan air. Air mengalir membuatku merasa tenang.
Kau sendiri, sedang apa disini?"

Aku bingung. Tak mungkin aku bilang aku mengintip. Tapi kan dia sudah tau. Ah, jujur sajalah.

"Ma.. Maaf, tadi aku mengintip. Aku sehabis membeli pulsa." Aku merasa agak gagu.

"Tak apa." Jawabnya tenang.

Dan sejak itu, hampir tiap malam kami bertemu.
Kami berbicara tentang banyak hal. Aku bercerita tentang daerahku. Dia bercerita tentang tempatnya. Dia bilang, tempatnya sangat indah.
Hmm.. Apakah itu tempat yang di maksud temanku?

Oh ya, tentu saja pembicaraan kami tak di ketahui siapapun. Aku merahasiakannya.

Entah sudah berapa malam kami saling bertemu. Aku merasa semakin dekat dengannya.

Dan pada suatu malam, dia mengajakku ke tempatnya. Tempat yang indah itu. Aku merasa senang.

Kalau benar dia bidadari, berarti aku telah mendapatkannya.
Ah, temanku pasti takkan percaya. :)

"Bagaimana caranya?" Aku bingung.

"Aku akan membawamu terbang. Dengan memegang hatimu."

Lalu tiba2 dia memasukkan tangannya menembus tubuhku. Tangannya benar2 halus.
Dia benar2 memegang hatiku. Erat.
Aku jadi tak berdaya.

Kami mulai melayang. Terbang bersama. Aku melihat daerahku dari ketinggian.

"Apakah masih jauh?"

Dia hanya tersenyum.

Perlahan2 daerahku mulai samar2 dari pandanganku. Kami semakin meninggi.
Melewati awan malam.

Aku melihat beberapa pasangan yang juga terbang. Mereka berangkulan. Melayang cepat.

Aku mulai yakin sepertinya dia benar2 bidadari.

Tiba2 dia tersenyum padaku. Tapi tak manis. Hampa.
Semakin lama semakin menakutkan. Dia menyeringai seram.
Dia berubah. Mengerikan.
Jelek sekali.

Dia bertanya padaku. Suaranya parau.
"Apakah kau percaya bidadari itu ada?"

"Ya."
Jawabku enteng.

"Kau keliru. Tak semudah itu menyadari bidadari itu ada. Dia hanya ada bagi yang percaya keindahan. Dengan begitu kau bisa mendapatkannya."

"Aku percaya keindahan." Jawabku lagi.

"Semua orang bilang begitu. Kebanyakan mereka hanya percaya melalui mata."

"Maksudmu?"

"Kau harus mempercayai keindahan melalui hatimu. Sebab itulah aku memegang hatimu. Tapi semakin kau menatapku, hatimu semakin mengecil. Aku kesulitan memegangnya."

Aku bingung. Aku merasa pegangannya di hatiku tak erat lagi.
Aku mulai cemas.
Aku berusaha menutup mata dan mempercayainya melalui hatiku.
Tapi terlambat.
Pegangannya lepas. Aku melayang.
Jatuh.
Aku merasakan angin menerpa wajahku. Kuat sekali.

Tubuhku terus melayang. Lalu terempas keras. Pedih.
Dan aku melihat diriku telah berada di sungai tempat aku bertemu "bidadari" itu.

Aku melihat sekeliling. Ku lihat lagi sesosok wanita. Dia juga bercahaya.

Tapi aku tak mau mendekatinya. Untuk saat ini. Nanti, aku akan menemuinya lagi saat aku mampu mempercayai keindahannya melalui hatiku.

Hanya dengan itu dia bisa membawaku terbang ke tempat tujuan. Dia akan selalu memegang hatiku. Hingga aku benar2 sampai ke tempat terindah. Bersama.
Selamanya.

(palembang, 230911)

Thursday 22 September 2011

Mengapa??

Wanita itu terduduk lesu. Tatapannya kosong. Sorot matanya kuyu.
Dia tidak sakit. Secara fisik.
Hanya bathinnya yang bergolak. Dan sedihnya, dia tidak bisa berontak.

Pandangan jelek orang2 terarah untuk dirinya. Semua cibiran menuju padanya. Tunjuk2 menuduh hanya baginya.
Sebuah kondisi yang sangat tidak mengenakkan.
Menyedihkan.

Yah, hidup ini hanya sebuah permainan sebab akibat.

Ini semua berawal dari kesalahannya. Atau kesalahan mereka. Dia dan seseorang.
Malam yang bersejarah itu. Berakibat panjang.
Sedikit yang berefek banyak. Sebentar yang berakibat lama.
Menyesal sudah pasti. Tapi tak ada gunanya.

Tapi mengapa hanya dia?
Dimana seseorang yang waktu itu bersamanya?
Oh, dia sudah pergi dan kelihatannya dia baik2 saja. Tak merasa apa2. Sepertinya orang2 pun tak menjudgenya. Sial!
Kehidupan macam apa ini?

Sekarang, perbuatan baiknya tak pernah di gubris. Orang2 menganggap itu hanya sebuah kemunafikan. Sepertinya kehidupan ini tak pantas lagi baginya.

Tapi, mengapa hanya dia?
Mengapa?

Wednesday 21 September 2011

(ada) dunia lain

Bermula dari ada seorang bocah di tempat gw, kejang2 gitu. Penyebabnya gak jelas. Entah sakit apa. Entah gejala apa.
Jadi untuk penyelidikan lebih lanjut, di bawa lah dia ke rumah sakit.

Setelah beberapa hari disana, si bocah tersebut akhirnya pulang. Senyumnya kembali tersungging. Udah sembuh keliatannya. *jama'aah.. O'jama'ah.. Alhamdu.. Lillah!*

Senang.
Tapi ada hal yang bikin kening gw mengernyit. Bikin gw heran.
Gw sempat interview bokapnya tentang penyakitnya, ternyata dia gak sakit apa2. Menurut dokter, cuma kecapean biasa.

Hmm.. Gw rada gak percaya sih sebenarnya. Masa kejang2 gitu di bilang cuma kecapean. Sesuatu banget ya..

Kata orang, gak semua penyakit bisa di ketahui dengan ilmu medis. Termasuklah di dalamnya penyakit cinta *halaah!*

Dan kayaknya penyakit bocah ini bukan penyakit biasa..

Prediksi gw gak meleset..
Malam harinya..
Si bocah itu beraksi. Ada jin yang merasuki dirinya.

Hwaaaa.. Gw mah ngeri ama yang beginian.
Klo lagi sendirian lho ya.. Hehe..
Tapi klo rame2 ato lagi ada cewek2 misalnya, insya allah gw berani. Hihihi.. *dasarr!*

Jadi, dia kerasukan ama jin islam katanya. Jin ini marah karna tempatnya di ganggu. Ada yang ********** gitu katanya. Ckckck..

Manusia aja klo tempatnya di gituin pasti marah, apalagi jin.

Bocah itu meraung2 gitu..
Setelah sekian lama di obatin, di baca2in, akhirnya bocah itu sadar dan kembali ke jalan yang lurus. Alhamdulillah yah.. :)
Eeh, maksud gw kembali menjadi dirinya sendiri.

Next..
Siangnya tu bocah mulai lagi. Pas mau jumatan tepatnya.
Gw kasian liatnya. Dia makannya cuma dikit. Kondisinya jadi lemah. Mana lagi sakit pula.
Semangka, bro! *hiks..*

Abis jumatan, dia di jemput ama bokapnya. Pulang ke rumah.

Tak terasa hari berlalu begitu cepat..
And...
He's back!

Katanya selama di rumah dia dapet mimpi aneh. Dia bisa ngeliat hal2 gaib gitu.

Hmm.. Itu artinya gw harus mewanti2 piaraan gw nih. Jangan sampe ketauan. Bisa2 ntar pemasukan gw menurun.. :(

Jadi menurut dia, di sini, di tempat gw banyak makhluk halusnya. Mereka ada yang lagi tidur, berdiri, tertunduk, dll.
Malah dia bilang di sebelah gw juga ada. Slalu ngikutin gw. Glekk!


Bagaimanapun juga, semua tergantung kitanya. Dia gak bakal ganggu klo gak di ganggu duluan. Bener gak?
Tapi layaknya manusia, golongan dia pasti ada yang jahat juga. Iseng gangguin duluan. Hiiiiii..

Jadi kesimpulannya, klo kita ngerasa gak enak ato ngerasa ada aktifitas gaib di sekitar kita, jangan takut, segera lambaikan tangan ke arah kamera. Dan akan ada kru yang segera menjemput.

Waspadalah!
Waspadalah!

Ternyata cinta itu..

Berteman dekat. Sekian lama. Lalu jadi cinta. Cinta yang indah. Itu hal biasa.
Dan tak ada yang perlu di permasalahkan.
Tapi ternyata..

*******

"Aku sayang kamu. Aku mencintaimu, Fris."

Ryo lega. Keran perasaannya seperti terbuka. Mengalirkan cintanya yang berbulir pada hati Friska, teman dekatnya.
Beban yang selama ini hinggap di dadanya serasa melayang terbang.
Friska hanya spikles. Tak tau harus jawab apa. Sekarang beban itu serasa menimpa hatinya.
Berat dan dingin.

Angin bertiup pelan. Pohon di belakang sekolah hanya kaku. Seperti ikut menunggu jawaban Friska.

"Mmm.. Ka.. Kamu serius, Yo?"

Ryo mengangguk. Menunduk. Dia tak berani menatap mata Friska. Ada getar rasa bersalah.
Tapi apa cinta itu salah?

Friska menghela nafas panjang. Mencoba merangkai kata.
"Kita temenan sudah lama.
Aku tak mencintaimu. Karna kmu hanya teman bagiku.
Meskipun Reno belum menjadi pacarku, tapi aku mencintainya. Kami sudah saling dekat.
Kamu tau itu, Yo."

"Aku tak perduli. Aku hanya ingin mencintaimu." Ryo menjawab pelan.

"Aku tak bisa. Maaf. Kamu tak lebih dari seorang teman bagiku."

Friska tak ingin berlama2. Itu hanya menyakiti perasaan Ryo. Lalu dia beranjak pergi. Meninggalkan Ryo yang terdiam dengan cintanya.
Sepi.

~~~~

Malam minggu yang kelabu. Ryo melihat Friska bersama seorang cowok.
Dia mengenalnya.
Reno.

Ryo hanya melihat dari kejauhan. Perasaannya kalut. Tapi dia bisa apa.
Ah, mengapa harus ada cinta?

"Aku melihat Reno ke rumahmu malam minggu kemaren. Ada perlu apa dia?"

"Kamu tak perlu tau." Friska hanya menjawab pendek. Dia tak mau bicara banyak.

"Aku temanmu. Aku perlu tau tentang keadaanmu."

"Tapi kamu mencintaiku."

"Aku perlu tau, Fris."

"Aku tak bisa memberitahumu. Jangan memaksaku. Berhentilah mencintaiku."

Ryo melenguh.
"Kamu tak perlu merahasiakan apa2 dariku. Aku mencintaimu. Itu artinya aku siap dengan segala keadaannya. Apapun."

Friska terdiam cukup lama.

"Aku tak berniat mengatakan ini padamu. Tapi kamu memaksaku. Aku hanya tak ingin menyakiti perasaanmu.
Kamu tau, Reno menembakku malam itu. Kita jadian.
Jangan tanya apa2 lagi."

Ryo tercekat. Kekecewaan yang di prediksinya tak meleset.
Meskipun dia tau ini akan terjadi, meskipun dia siap, tetap saja pedih.
Hatinya sakit.
Sedih.

"Maaf."
Friska lalu pergi.
Menghilang.

~~~~

Ryo mendatangi rumah Friska malam itu. Dia menunggu lama. Friska memang sengaja. Friska berdiam di kamar. Karna dia merasa berat untuk bertemu.

Berharap Ryo bosan, dan kabur. Tapi dia salah. Ryo tetap menunggu.

Tak ada yang bisa mengalahkan teguhnya cinta. Friska menyerah dan akhirnya menemui Ryo.
Cukup lama Friska terpekur di kamar. Memikirkan perasaannya, dia, dan temannya ini.
"Maaf, membuatmu menunggu lama."

"Tak apa.
Aku hanya perlu sebentar. Ada yang ingin aku bicarakan."

"Silahkan. Tapi aku tak ingin bicara perasaan."

"Hanya untuk terakhir kali. Aku mohon, dengarkan aku." Ryo meminta.

Ryo mengatur nafas. Jantungnya berdegup tak tenang.

"Aku minta maaf dengan perasaanku sekarang. Aku mencintaimu. Aku hanya tak ingin membohongi diriku sendiri.
Aku sungguh tak bisa menyangkal cinta yang datang padaku."

Friska hanya diam.

"Aku merasa sakit. Saat kamu berdua dengan yang lain. Saat kamu jadian. Dan akan lebih menyakitkan jika kamu tak mengetahui apa2 tentang perasaanku."

Suasana lengang. Cukup lama. Namun sang malam tak berhenti. Malam terus berjalan.

"Aku mengerti perasaanmu. Tapi kamu nekat, Yo.
Seharusnya kamu tak mengungkapkannya. Mungkinkah kita akan terus berteman dengan kondisi seperti ini?"

Ryo sudah tau jawabannya. Pasti berat.
Sejenak dia mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Ryo memberikan, atau mengembalikan tepatnya, sebuah novel lama, hadiah ulang tahunnya dari Friska.

Ryo hanya diam. Lalu pergi. Mungkin tak kan kembali. Dia bersama perih. Di temani kecewa.
Mulai detik ini, Friska bukan teman dekatnya lagi. Entah apa baginya..


~~~~

Ah, cinta..

Ternyata cinta itu hanya pengganggu..

Pengganggu persahabatan..

(palembang, 200911)

Saturday 17 September 2011

what now?


masa lalu emang gak bisa di lepaskan dari kehidupan. tapi gw udah mencoba untuk lebih baik..

so, please.. 

Tuesday 13 September 2011

I'm si mata indah (part-5)

Malam ini, ada yang aneh bagi gw. Tepatnya sih, gw ngerasa agak beda.

Gw gak tau napa. Perasaan gw gak ngapa2in deh. Gak ngelakuin hal2 aneh.
Gw cuma smsan ama si tukang intip. Tapi, apa itu aneh?

Dan malam ini gw juga agak kecewa juga sih sebenarnya.
Berharap si kodok yang sms ato nelp, tapi nihil. :(
Yang ada cuma si tukang intip. Boleh juga tu anak..

But i feel better, i think.
Gw mesti berterima kasih ama si tukang intip nih.
Kekecewaan gw sedikit berkurang karna ada dia. Orangnya lumayan asyik soalnya. Lucu. :)
Gw ngerasa betah smsn ama dia. Hehehe.. :p

Sekali lagi, thank a lot ya.. :)

Anyway, katanya dia besok mo ke rumah gw. Katanya sih dia mo bawain sesuatu buat nenek gw dari ibunya dia.
Ah, whatever. Mo dateng apa nggak, terserah.. *gw mendadak jadi deg2an nih, ri. ini yang aneh!*

Huhh..
Gw harus tenang.
He just friend. HE JUST FRIEND.
No more!
*.*

Lama2 bisa makin aneh nih gw.

Tidur ah..

Udah larut. Makin sepi. Gw makin gak tenang rasanya.
Kayaknya setan2 udah pada mulai on nih.
Hiii.. Atuuut..

Gudnite, ri.. ^^
Bye!

(palembang, 130911)

Diari si mata indah (bag-5)

Aku mau. Tapi aku malu.
Hatiku berdetak kacau.
Tak tenang rasanya (huh, seharusnya aku tak perlu begini).

Aku senang kamu jadi temanku. Kamu baik.

Aku masih sedikit tak percaya. Nope-mu telah di berada di hapeku.
Oh ya, aku ingin berkirim pesan padamu. Bolehkah?
Tapi aku ragu.
Apakah aku mengganggu nantinya? Ataukah kamu sedang menunggu? *geer.com* hehe..

Aku hanya ingin berteman.
Ya, hanya itu. Kan tak ada salahnya berkirim pesan, pikirku.
Tapi aku masih tak tenang. Padahal sebenarnya aku mau.
Dan akhirnya aku menyerah. Bayangan wajahmu serasa mendesak jari2ku.

Sending . . .

Menunggu itu memang tidak menyenangkan. Aku deg2an. Beragam pikiran baik dan buruk menyertaiku. Tentangmu.

Tapi untungnya bagiku itu tak berjalan lama.

1 New message . . .

Aku tak sabar membukanya. Bercampur rasa tak percaya. Berharap itu balasan darimu. Sms darimu.

Dan . . .

Kamu membalasnya. ^^

Ternyata kamu gesit juga. Terimakasih telah membuatku tak menunggu lama. :)

Kamu tau, saat karakter sms2 kita berubah menjadi data binari. Lalu saling meluncur. Dan saling menerima.
Saat itulah malam ini kurasa indah. :)

Aku serasa semakin dekat. Meskipun aku baru sedikit mengenalmu.
Tapi bagaimanapun, aku senang. :)
Awal yang baik.
Mudah2an.

Selamat malam.

(palembang, 130911)

I'm si mata indah (part-4)

Hhhhuaahhmm..
Ini jam berapa sih? Ngantuk banget nih rasanya. Pengen bobo'.. -_-


Gudnite, ri..
Gw mo cerita2 lagi ya..
Tapi dikit aja kok.. :)

Td sore gw ke warnet yang kemaren itu. Bosen banget di rumah. Gw masih 3 hari lagi disini, baru balik ke palembang. Huhh.. Lamenyee.. :(

Tadi warnetnya lumayan rame. Tapi untung aja gw masih kebagian tempat.
Eh btw gw gak liat si tukang intip disana. (napa gw kayak nyariin dia ya?)

Seperti biasa, pertama gw buka page fesbuk. Update status, cek pesan ama notifikasi.
Eh tau gak, ada si tukang intip nge-like status gw. Banyak. Semua. Dari yang baru ampe status gw yang udah basi pun juga di like.
Hmm.. Aneh.

Trus gw liat profilnya dia. Dan gw nge-like statusnya juga. Cuma satu. Yaa, sekedar balas budi. Hehehe.. :p

O y ri, klo gw perhatiin fotonya, orangnya gak jelek2 amat sih. Hidungnya mancung. Kulitnya putih. Trus fotonya juga gak alay. Malah terkesan kaku menurut gw. Hihihi..
Peace ya, tukang intip.. ^^v

Ok..
Kembali ke fes..buk!

Gw suka baca. Jadi gw selalu buka friend's notes. Isinya beragam. Ada lirik lagu, info, curhatan, ampe cerpen.

Trus tiba2 ada yang ngajak chat.
Ternyata si tukang intip. Dia lagi!
Hmm.. Awalnya sih gw cuekin. Tapi lama2 gw ladenin juga akhirnya. Daripada nganggur.

Ternyata orangnya lumayan seru, ri.
Kita ngobrolin banyak hal. Tapi banyak ke masalah buku sih. Secara kita sama2 hobi baca. :)

Trus tau gak, pas gw bilang mo pulang, dia minta nope gw.
What??
Gw mikir lama. Gw gak mau sembarangan ngasih nope. Kan bisa lewat fesbuk klo mo nanya2. Lagian kan baru kenal.
Eh gw belum jawab, dia bilang gini duluan, "klo gak mo ngasih, gak apa2. Kamu jadi temen aku aja aku udah seneng kok. Makasih ya :)".

Glek! Gw orangnya gak tegaan gitu. Mana dia ngomongin gw temennya lagi. Jadi terpaksa deh gw kasih. Tapi awas aja klo dia ngisengin gw. Gw bakar ntar.

Hhh..
Udah dulu ah..
Ngantuk banget.. ~_~
Gw tahan lagi..

Nite..
Zzz..

(palembang, 120911)

Monday 12 September 2011

I'm si mata indah (part-4)

Hhhhuaahhmm..
Ini jam berapa sih? Ngantuk banget nih rasanya. Pengen bobo'.. -_-


Gudnite, ri..
Gw mo cerita2 lagi ya..
Tapi dikit aja kok.. :)

Td sore gw ke warnet yang kemaren itu. Bosen banget di rumah. Gw masih 3 hari lagi disini, baru balik ke palembang. Huhh.. Lamenyee.. :(

Tadi warnetnya lumayan rame. Tapi untung aja gw masih kebagian tempat.
Eh btw gw gak liat si tukang intip disana. (napa gw kayak nyariin dia ya?)

Seperti biasa, pertama gw buka page fesbuk. Update status, cek pesan ama notifikasi.
Eh tau gak, ada si tukang intip nge-like status gw. Banyak. Semua. Dari yang baru ampe status gw yang udah basi pun juga di like.
Hmm.. Aneh.

Trus gw liat profilnya dia. Dan gw nge-like statusnya juga. Cuma satu. Yaa, sekedar balas budi. Hehehe.. :p

O y ri, klo gw perhatiin fotonya, orangnya gak jelek2 amat sih. Hidungnya mancung. Kulitnya putih. Trus fotonya juga gak alay. Malah terkesan kaku menurut gw. Hihihi..
Peace ya, tukang intip.. ^^v

Ok..
Kembali ke fes..buk!

Gw suka baca. Jadi gw selalu buka friend's notes. Isinya beragam. Ada lirik lagu, info, curhatan, ampe cerpen.

Trus tiba2 ada yang ngajak chat.
Ternyata si tukang intip. Dia lagi!
Hmm.. Awalnya sih gw cuekin. Tapi lama2 gw ladenin juga akhirnya. Daripada nganggur.

Ternyata orangnya lumayan seru, ri.
Kita ngobrolin banyak hal. Tapi banyak ke masalah buku sih. Secara kita sama2 hobi baca. :)

Trus tau gak, pas gw bilang mo pulang, dia minta nope gw.
What??
Gw mikir lama. Gw gak mau sembarangan ngasih nope. Kan bisa lewat fesbuk klo mo nanya2. Lagian kan baru kenal.
Eh gw belum jawab, dia bilang gini duluan, "klo gak mo ngasih, gak apa2. Kamu jadi temen aku aja aku udah seneng kok. Makasih ya :)".

Glek! Gw orangnya gak tegaan gitu. Mana dia ngomongin gw temennya lagi. Jadi terpaksa deh gw kasih. Tapi awas aja klo dia ngisengin gw. Gw bakar ntar.

Hhh..
Udah dulu ah..
Ngantuk banget.. ~_~
Gw tahan lagi..

Nite..
Zzz..

(palembang, 120911)

Friday 9 September 2011

I'm si mata indah (part-2)

Nite, diary.. ^^

Bosen nih. Gak ada kerjaan. Gw curhat aja ya.. :)
#bentar, gw mo nyetel lagu vierra dulu#

Ri, gw gak bisa tidur malam ini. Padahal orang2 di rumah udah pada tidur. Disini masih jam 10. Tapi sepinya kayak jam 1an.

Gw tiba2 kepikiran si kodok nih. Apa kabar ya dia disana? ;)

Eh btw bego gak sih gw ri, mikirin orang yang gak mikirin gw? Huhh..
Tapi, nothing is impossible. Ya kan, ri? Hehehe..
Kan kali ajjaa dia lagi mikirin gw juga. :p
Cantik kayak gini gw (hueekk!)

Dia gak sms2 gw sejak gw disini. Wait, what 4? Cowok gw bukan. Teman, deket banget.
Ah biarin ajalah. Mo sms gw, silahkan. Mo gak terserah, eh emmmm sms dunk. Huhuhu..
Gw kan kangeeen.. :(

Ri, gw kangen nih. GW KANGEN.
Lu diem2 aja ya.
Ini rahasia kita. Klo dia sampe tau, matilah gw (Walaupun sebenarnya gw pengennya dia tau perasaan gw).
Keep it good, ok. Gw percaya ama lu! ^^

Hhhh.. Mo sampe kapan sih kayak gini? Dia kan lagi jomblo. Gw juga. Nunggu apa lagi coba?
Hiks, klo ntar dia di embat cewek lain gimana dong? Secara dianya keren gitu.
Aaaarrrgghhh.. :(

Ah udahlah ri..
Lama2 bisa pusing gw mikirin dia. Stop thinking bout him!
Mending tidur.


Gud nite, ri.. ^^
Gud nite, si kodok.. Ups!

(simabur, 100911)

Thursday 8 September 2011

I'm si mata indah (bag-3)

Heyy, diari.. :)
Numpang cerita lagi ya?

Gw bete banget disini.
Gak ada yang kenal (sodara2 gw yang laen udah balik lagi). Eh, ada sih sebenarnya, tetangga2 gw disini.
Tapi mereka udah pada tuwir gitu. Enaknya ngobrolin apa ya ama mereka? Bumbu masak kali ya? Atau silsilah orang2 lama? Hihihi..

Klo bisa sih gw mau nya yang seumuran. Kan enak ngobrolnya. Fashion, gosip, musik, dll, bisa nyambung.
Itu pun klo orangnya gak cupu. Upss.. (songong banget gak sih gw?)

Pengen ke warnet. Sekalian jalan2 ke luar rumah. Tapi ternyata rame parah. Ribut pula. Huhh..
Tapi gw tau dikit keadaan di desa, klo sore pasti sepi. Kan biasanya anak2 klo udah magrib gak boleh keluyuran lagi.
Desa emang beda ya, ri..

And, ternyata gw bener.
Warnet sepi pas mo maghriban. Sepi banget malah. Gw pikir ini warnet mo tutup.
Ihh, jangan dong.. :(

Disana gw liat cowok yang waktu itu. Dia lagi maen game.
Gw milih duduk deket dia aja. Sekalian basa basi ngajak ngobrol. Sepi soalnya. I think, gak perlu jual mahal untuk kondisi seperti ini. Hohoho.. :p

Trus dia nanya rumah gw. Emm.. Mo nganter gw pulang ya? Haha.. Gak perlu deh. Makasih.
Gw mah udah hafal jalan disini. Trus klo ada apa2 kan gw bisa teriak.
Eh gw geer banget yak? Kan kali aja dia cuma basa basi doang? Haha.. Serrah deh..


Dia lanjut maen game. Gw fesbukan. Banyak notifikasi. Eh ada si kodok ngomentarin foto gw.
(lu masih ingat si kodok kan, ri? Yang statusnya gak jelas itu. Pacar gw, bukan. Teman, tapi deket banget. Huhh..)

Gw ganti foto profil. Pake baju lebaran yang model syahrini gitu. Ya gw cantik kan ya. :)

Tapi hmm.., gw ngerasa ada yang gak beres nih. Cowok di sebelah ini ngintip fesbuk gw. Mau marah, tapi ya udah lah, resiko orang cantik. Wakwaww..
Gw pura2 gak tau aja.

Gak di sangka, ni anak nekat banget. Dia langsung nge-add gw trus minta di konfirm. Waduh..
Tapi gak masalah. Gw mah baek ama fans2 gw. Hihi.. :p

Udah gitu dia langsung ngeloyor pergi. Yaelah, ninggalin gw. Kan atuuutt..
Huhuhu..

Eh klo di liat2 sih dia gak jelek2 amat. Tadi gw cek info nya ternyata kita punya hobi sama, reading. Bisa dong ntar minjem bukunya. Hehehe..


Hmm.. Panjang banget curhatan gw ya. Jadi cape nih..
Udah dulu ya, ri..

Bubbye! ^^

I'm si mata indah (part-1)

Brrrrr....
Dingin bo'..
Ini yang gw rasain sejak pertama kali datang di sini. Di desa tempat kelahiran almarhum nyokap gw.
Ini pertama kalinya ini. Dingin banget gila..
Lama2 bisa makin cool nih gw :p

Simabur.
Nama desa nya lucu banget. Haha..
Daerahnya deket gunung gitu. Pas mo kesini jalannya muter2 parah. Gw jadi pusing.
Maboks!

Daritadi pagi gw cuma di rumah. Males2an.
Trus nenek gw ngajak ngobrol. Cerita2 panjang lebar gt (namanya juga nenek2)
Eh nenek gw bilang disini ada bakso yang enak banget. Hehe.. Nenek gw bisa aja..
Gw pikir ah paling biasa aja. Tapi berhubung nenek gw ini nenek paling baik sedunia (ngasih THR paling banyak), jadi gw iyain aja. Hehehe..
Peace nek! ^_*

Dan sorenya, meluncurlah gw ke tempat warung bakso tersebut. Sambil cuci mata :p

Di perjalanan...
Tiba2..
Jelegerrrrr..!!!
Hujaaaaaaaaan..
Hwaaaaaaa....

Tapi eiitttt... Tenang..
Untung gw udah sediain payung (titah nenek). Namun ujannya lumayan lebat, mana anginnya kencang pula. Kebasahanlah gw.
Nyampe di warung, pakaian gw basah sekitar 65%. Huhuhu.. :(
Jadi gw minta tolong ama adek sebelah rumah gw (nenek yang minta dia nemenin gw).
Trus tau gak? Disana ada cowok yang merhatiin gw. Ih gak banget deh.
Hellow.. Biasa aja kalii.. Gak pernah liat orang kebasahan ya??

Tapi orangnya lumayan cakep. Hihihi.. (dasar!)
Kita bertatapan pas dia mo cabut pulang. Dianya senyum gitu ke gw. Tapi gw sih cuek aja.
Jual mahal bo'. Hahaha..

Pesanan siap, gw langsung cabut.
Ujannya udah reda. Baju gw belum kering. Dingiiiiiiiiiiiiin.. ~_~

Nyampe di rumah, langsung change the clothes.
Abis itu makan bakso. Pedes banget gila.
Gw ampe nangis2 makannya. Tapi seru. Hehehe..
Gw kenyang.

Bikin mata gw ngantuk..
Hhhuaaaahhhmmmmm... Bobo' ah..

Gudnite! ^-^

(Simabur, 080911)

Wednesday 7 September 2011

Saat hujan

Deru hujan menemaniku malam ini

Tetes air yang menerpa atap walaupun ribut, membuatku menikmatinya


Semakin terasa suasana hujan


Aku mengantuk sekali



Tapi...

Hujan itu..





Hanya aku yang tau keadaanku


(Padang, 100911)

Diari si mata indah (bag-4)

Aku belum mengantuk. Aku memikirkanmu.

Aku rasa, aku jadi semakin ingin mengenalmu.

Gara2 kamu, aku jadi ketagihan buka fb. Itu hanya untuk sekedar melihat profil dan statusmu saja. Aku hanya ingin tau apa dan bagaimana keadaanmu.
Gak apa2 kan?

Eh, sejak pertemuan itu mendadak aku sering update status (mungkin itu tentangmu). Lalu di hapus. Kemudian update yang baru lagi. Entah apa maksudnya, aku pun tak tau.
Aku bingung dengan keadaanku.

Semua gara2 kamu. Eiit.. Jangan marah. Aku tak menyalahkanmu kok :)
Aku aja yang rada aneh dengan kondisi sekarang.

Hmm.. Ternyata kamu suka baca juga ternyata. Aku melihatnya di info profilmu. Kita punya hobi yang sama ya.
Apakah kamu juga sering menulis? Klo aku sangat suka. Menulis membuatku merasa tenang. Bisa mencurahkan perasaan dengan cara yang indah.

Aku jatuh cinta?
Ah, tak mungkin. Terlalu cepat. Aku tak percaya cinta pandangan pertama.

Aku hanya tertarik. ^^

(Padang, 070911)

Diari si mata indah (bag-3)

:)

Kamu tau kenapa ada smile di awal diari kali ini? Tak perlu ku jelaskan. Ini jelas gara2 kamu.

Kata orang, hidup ini tidak mudah. Tapi hidup ini indah. Aku percaya itu. Mari nikmati hidup. :)

Aku yang memikirkanmu akhir2 ini, aku yang penasaran denganmu, merasa ini berat. Aku tak tenang.

Tapi...

Tadi akhirnya kita ketemu. Hehehe..

Aku senang. Senang sekali.
Tapi juga kaget. Deg2an.
Kita bertemu di warnet. Dan kamu duduk di sebelahku. Waww..

Aku seperti mimpi. Aku deg2an. Trus kamu malah bertanya. Aku jadi makin deg2n. Demi mendengar suaramu. Demi melihat senyum kecilmu. Kamu benar2 luar biasa. ^^

"Warnet ini tutup jam berapa?"

Itu ucapan pertamamu. Kamu kelihatan takut kekurangan waktu. Sore2 warnet emang sepi. Masih lama tutupnya jawabku.

Lalu aku bertanya alamatmu. Mungkin kamu khawatir pulang malam, pikirku. Padahal sebenarnya aku ingin tau dimana rumahmu. Heuheu.. :p

Ternyata kamu perantau. Disini kamu tinggal di rumah nenek. Hanya beberapa hari. Dan kamu tau, itu di dekat rumah nenekku. :)

Kamu lalu asyik bersurfing ria di dunia maya. Aku sesekali menatapmu. Jangan marah. Aku hanya melepas rasa penasaranku. :)

Perlahan kamu membuka page facebook. Aku pura2 sibuk. Kamu lengah, aku mengintip facebookmu. Lalu search. Mencocokkan nama dengan fotomu. Add as friend. Done.

Dan aku iseng2 memintamu untuk meng-confirm. Kamu kelihatan heran, tapi kamu tau kan tadi aku mengintip? Maap deh.. :)

Dan, aku harus pulang duluan. Huhh..

Tapi tak lupa aku nge-like statusmu dulu sebelum logout. Sekedar tanda perkenalan di facebook.

Aku senang mengenalmu :)

Thanks!

Diari si mata indah

Ini bukan kisah nyata.
Hanya cerita biasa.
Pengen nulis2 aja.

Tuesday 6 September 2011

Diari si mata indah (bag-2)

Ada bayangmu. Aku melihatnya. Dan itu hanya aku. Aku seolah melihatmu.

Tadi aku lewat di depan warung bakso semalam.
Aku seperti melihatmu. Kamu berdiri sambil memegang payung. Ah, ada2 saja. Hujan kan sudah berhenti. :)

Sayangnya, aku tak mampu melihat bintang matamu. Hanya sekilas cahaya wajahmu. Lalu hilang.
Lalu aku beranjak pergi.

Ah, kenapa begini?
Kamu seperti memaksaku menulis tentangmu. Padahal aku tak tau kamu siapa.
Meskipun sebenarnya aku ingin mengenalmu. ^^

Aku hanya berharap pada waktu dan dukungan takdir untuk sebuah pertemuan.
Mudah2an.

Hmm.. Apakah kamu merasakan hal yang sama? Hehehe..
Aku terlalu geer.

(Padang, 070911)

Diari si mata indah (bag-1)

Bagiku, bintang itu sangat indah.

Itu hanya pendapat awalku.
Namun sekarang pendapatku berubah.
Setelah aku melihat matamu. Mata yang indah menurutku. Bukan karna contact lens, eye shadow atau semacamnya. Sungguh mata yang tak biasa bagiku.

Aku melihat seperti ada bintang disana. Hmm.. Bintang yang indah di mata yang indah.

********

Selepas maghrib tadi, hujan turun agak lebat. Bulan terkukung awan hitam. Lalu angin dingin menyeruak di sela2 bulir air.
Saat itu aku sedang menunggu pesanan bakso di salah satu warung. Membosankan. Aku membuang pandangan keluar. Tak lama kemudian dirimu datang entah darimana. Aku memperhatikanmu. Kamu hanya berdiri di luar. Itu karna kondisimu yang setengah kuyup.
Kamu hanya menyuruh seseorang masuk dan memesan entah apa aku lupa. Eh, ngomong2 itu siapa? Adikmu ya?

Beberapa menit berlalu, pesananku telah siap. Kamu masih berdiri di luar. Aku mengambil bungkusan bakso itu lalu segera meraih payung. Bersiap pulang. Dan kamu masih menunggu.
Sesaat aku pun berada di luar. Di sampingmu tepatnya. Sambil mengembangkan payung, aku sedikit menatapmu. Hanya sedikit saja. Dan kamu juga menatapku. Ya tuhan, matamu. Aku kaku. Mataku terhanyut.
Bintang pasti iri atas apa yang ku lihat sekarang ini. Indah. ^^

Kamu hanya menatap diam. Aku tersenyum basi. Aku bergegas pergi.

Ternyata bintang di matamu menemaniku pulang.


Kamu tau, saat ini, saat malam semakin gelap, bintang itu bersinar di pikiranku. Bintang di matamu mengusik kantukku malam ini.

Eh, sepertinya kamu bukan orang sini, iya kan?
Kapan bisa ketemu lagi? Aku hanya penasaran. ^^

(Simabur-Padang, 060911)

Saturday 3 September 2011

Good bye, Ramadhan..

Ramadhan berakhir.
Banyak kisah yang gw alami dalam sebulan ini. Ada suka, ada duka. Tapi maap gw gak bisa nulisnya di sini.
Klo di ibaratin sebuah sinetron, bahagia dan airmata silih berganti tayang di season ramadhan gw kali ini.
Tapi percayalah, gak ada hal yang di lebay2in buat naikin rating.

Gw ucapin makasih banyak pada pihak yang udah terlibat. U make my story so colorful (ntar lebaran ke rumah ya.. ^^)
.
Buat sang sutradara, gw percaya, Dia adalah sutradara terbaik.
Thanks! :)
Sebagai bukti, gw sering berharap suatu saat bisa jadi aktor terbaik. Lalu kemudian sutradara gw bikin cerita yang lumayan berat. Susah buat gw buat dapetin feelnya. Tapi gw tau 1 hal, ini tujuannya buat ngebantu gw biar jadi aktor terbaik.
Gw gak boleh ngeluh. Itu hanya bikin gw gak fokus saat ngejalani syuting biar sesuai dengan skenario. Jadi, gw harus mencoba menikmati. Lagian ini kan cuma panggung sandiwara. :)

Season ramadhan kali ini sangat berkesan bagi gw.
Beda banget. Banyak pengalaman gw yang rasain.

Di setiap cobaan hidup, meski gak dapetin kebahagiaan, tapi pasti ada pelajaran di dalamnya. Dan dengan itu mudah2n gw bisa lebih bijaksana menjalani kehidupan gw ke depannya.

Ok. Lanjuut..

Sebulan sudah berlalu. Season ramadhan pun berakhir. Ini saatnya gw mulai edisi spesial idul fitri.

Detik2 hari kemenangan menjelang. Takbir saling bersahutan. Ribuan salam maaf pun bertebaran.
Tapi edisi idul fitri ini agak beda dari idul fitri gw sebelumnya. Ini pertama kalinya gw gak lebaran di rumah (hiks, kangeeeen..T_T).

Alasannya, gw cuma mo nyoba lebaran di tempat lain. Tapi padahal sebenarnya gw kangen rumah. Bangeeettt..
Lantunan takbir bikin gw jadi makin sedih. Gw jadi inget suasana lebaran di rumah.
Gw kangen nyokap (i miss u so). Gw kangen kumpul ama keluarga gw. Hiks.. :(

Tapi yah, mo gimana lagi. Ini udah keputusan gw. Ntar insya allah H+3 gw mudik.

Hmm.. Udah jam 6. Gw mo siap2 dulu ah..

Mo tau lanjutan cerita gw tentang edisi idul fitri kali ini?
Nantikan terus ya.. :p


[mohon maap lahir batin] ^^