Wednesday 24 November 2010

bingung

Besok gue ada acara di kampus. Acara kecil2n. Acaranya sih kecil, cuma kontribusinya besar.
Setiap peserta di pungut bayaran 10rb rupiah. Trus juga harus bawa kado yang nilainya minimal 10rb. Kado ini nantinya saling tukar ama temen.

Gue bingung mo bawa kado apa.

Hm.. Coba pake jurus andalan aja. Jurus ini gue dapat sewaktu belajar BAM di bangku SD.
Katanya "Bamanuang saribu aka" yang artinya bermenung itu terdapat seribu akal.

Let's begin!
*sambil berbaring menatap langit2 trus menyilangkan tangan di belakang kepala*

Dalam lamunan sayup2 gue mulai denger ada suara..
"Akhi seorang pelajar. Menuntut ilmu sama halnya dengan berjihad di jalan allah. Klo akhir meninggal sekarang, insya allah syahid.
Akhi bawa bomb saja. Akhi kumpulkan paku, kabel, karbit dan mesiu. Tidak susah kok merakitnya, insya allah nanti ana ajarkan. Klo sudah selesai, masukkan dalam kotak kado yang akan akhi bawa. Jangan lupa sertakan surat wasiat untuk keluarga akhi".
(ini seperti kata2 rayuan gembong teroris yang lagi ngajak seseorang buat di jadiin calon penganten. Ih, serem!)

Tak berapa lama, ada suara lagi yang nyusul..
"Tidak usah bingung. Kasih duit saja. Pasti temen2 kamu pada seneng. Siapa yang bakal nolak coba?! Peja*at aja doyan. Nanti selesai acara kamu bisa pergi kemanapun kamu mau. Eiit, jangan lupa pake wig dan kacamata ya".
(wah, ada proses suap menyuap nih. Klo ketauan KPK bisa hancur gue!)

Perlahan suara itu hilang. Gak lama abis itu, gue denger lagi ada yang ngasih suggest..
"Saudaraku yang hatinya penuh harapan, berusahalah jadi pribadi yang baik bagi sesama. Buat orang di sekeliling anda bahagia karna kehadiran anda.
Semua pribadi yang besar dan berhasil, selalu memulai dengan melakukan kebaikan yang sederhana, di tempat dan di saat mereka masih kekurangan dan tidak terperhatikan.
Sebelum anda memberikan sesuatu kepada orang lain, tanamkan lebih dahulu ikhlas di dalam diri anda. Jadi kadonya tidak perlu terlalu wah. Yang penting isinya dan keikhlasan anda.
Tapi di saat anda memilih kado yang akan anda tukar, pilihlah kado yang bagus menurut anda.
Atau mungkin anda bisa mencari bocoran kado siapa yang paling bermanfaat bagi anda. Super sekali bukan? Hahahaha..".
(buset dah! Ini mario teguh bukan sih?)

Trus ada juga yang nimpali..
"Eike ada ide nih. Klo yey mawar siy. Beginong, salon eike kan lagi promosi.
Jadi yey bawa ini aja. Ini voucher salon eike.
Maklum, salon baru bo'. Pelanggan eike masih sastra dua.
Gimenong ne'? Plis..
Ntar kapan2 klo yey mawar pangkas rambutan, kesindang aje, eike kasih gretong deh.
Ok ya. Ya..
Yuuuk, marrree.."
(sorry ya mas, eh mbak. Gue udah tobat. Buruan kabur, ada razia tuh!)

Huh..
Jadi tambah bingung gue.
Somebody help me, please!

Sunday 21 November 2010

kualat

Kualat : 1. 1 mendapat bencana (krn berbuat kurang baik kpd orang tua dsb); kena tulah; 2 cak celaka; terkutuk.

Kedengerannya ekstrim banget ya. Itu cuma prediksi terburuk gw aja.
Soalnya udah hampir sebulan kaki gue belum sembuh2 juga. Rekor pribadi gw nih. Biarlah cukup sampe segini aja, gw gak pengen ada kisah "akhirnya rekor gue terpecahkan" nantinya. Hiiii..

Bukannya mengeluh, hanya terbawa perasaan aja. Kemaren gw baca postingan "the story about my kaki 1&2". Kata temen gw, postingan itu sempat heboh. What?? Gue gak percaya sekaligus bangga.
Ternyata ada juga yang terketuk hatinya baca postingan gw. Padahal sasaran postingan gw cuma buat kalangan sodara ama temen deket aja. Belum untuk konsumsi publik. Ini yang enaknya dari postingan tsb.
Yang gak enaknya, postingan itu udah hampir sebulan. Bener2 gak terasa.
Waktunya maksud gue, klo sakit kaki gue mah terasa banget.

Gue udah lama gak masuk kuliah (klo sodara gue baca ini bakalan hancur gue). Males gue lagi mode: on.
Mungkin karna itu kali gue jadi kualat. Temen gue pernah bilang gitu (dasar! Enak aja bilang gw kwalat). Tapi gw pikir kayaknya ada benernya juga.

Glek!
Eh, nggak..
Nggak mungkin..
NGGAK MUNGKIN..
Ini nggak mungkin kualat.

Gue harus positif thinking ama Allah. Allah itu sayang ama gue.
Gue yakin ada hikmahnya di balik semua ini.


Huh.. Pasti kerjaan setan nih yang nyuruh gue bepikiran yang macam2 kayak gini.
Dasar setan! Pergi lu sana!

Saturday 20 November 2010

coretan baseng

Sumiati di siksa. Kikim di bunuh dan di buang di tong sampah. Sadis. Kejam.
Ini yang kesekian kalinya terjadi. Udah banyak pendahulunya yang mengalami hal yang serupa dan tak jauh beda.
Mungkin ada yang mengaggap ini peristiwa yang lumrah. Ini bagian dari "job experience"nya. Atau barangkali ada yang berprinsip "no pain, no gain".
Pendaftaran TKI tak pernah sepi layaknya audisi.
Mungkinkah untuk jadi the next Sumiati? Mudah2n tidak..

Tak salah mereka dijuluki pahlawan devisa. Pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran (wikipedia).
Mereka berkorban untuk survive dan demi hak2 mereka. Tapi pengorbanan mereka sudah di luar batas kewajaran.

Siapa yang harus bertanggung jawab? Siapa yang patut disalahkan?
Tak ada yang mau jadi kambing hitam.

Friday 19 November 2010

somewhere i want to go

*) Amrik. Ini impian gue dari kecil. Gue terinspirasi dari someone. Pokoknya gue pengen kesana. Pengen photo2 di patung Liberty.

*) St petersburg. Pengen ngerasain the white nights.

*) Pare. English land of Indonesia. Hehehe..

*) Jogja. Kota penuh seni.

*) Irlandia. Kota kelahiran Evanna Lynch. Kali aja doi lagi mudik. Hihihi..

*) Milan. Tujuan utama ke stadion Giuseppe Maezza.

*) Spanyol. Pengen nonton langsung duel El Clasico.

*) Paris. Romantis abis euy! Harus bawa pasangan nih.
Ada yang mau ikut?

*) Gang Dolly. Ehm.. Cuma penasaran aja. Gak ada niat mo gitu2an. Sumpah!


Gue harap suatu saat bisa ke salah satu tempat tersebut. Klo bisa sih, seeemuuuaaaanyaaaa, hehehe..
Ini impian gue. Semua orang bebas punya impian. Tul gak?

gak ada judul

gak ada ide.. gak ada yang mo di tulis..

Thursday 18 November 2010

like father like son

like father like son. mungkin ada yang berpendapat itu hanya kebetulan dan faktor keturunan. setiap ayah pasti mengharapkan suatu saat anaknya bisa menjadi sepertinya atau lebih. tapi tidak semuanya bisa terwujud. perlu pengorbanan yang besar dan perjuangan yang tiada terkira untuk itu. apakah itu berlebihan? saya rasa tidak, bukankah keberhasilan orang tua kita dulu juga di sebabkan oleh kerja keras dan pengorbanan?

ayah saya menginginkan anaknya mengikuti jejak langkahnya. beliau seorang hafiz alquran. saat umur beliau memasuki usia 60an, beliau pernah berkata ''saya belum rela di panggil allah sebelum ada salah seorang anak saya khatam alquran. menjadi seorang hafiz''. saya terhenyak mendengarnya. suatu keinginan yang tak bisa di tawar. ajal pun di tangguhkan untuk sebuah harapan.

di mulai dari kakak saya yang paling tua kemudian menyusul saudara di bawahnya. setiap malam hari mereka di bimbing untuk menghafal. seiring berjalannya waktu, beberapa rintangan mulai datang seolah2 akan memupuskan harapan. di antara kakak2 saya ada yang mulai sibuk kuliah dan sekolah di tempat lain. akhirnya satu persatu mereka memutuskan untuk berhenti di tengah perjalanan.

sejak kecil saya sudah mulai menghafal. awalnya hanya ikut2n, belum ada tuntutan. saya berbaur di iringi candaan setiap habis isya untuk setor hafalan. menghafal alquran waktu itu jadi hiburan tersendiri bagi saya. semenjak kakak2 saya mundur, ayah saya tak punya pilihan lain. saya dan adik saya adalah harga mati. perlahan hiburan yang saya rasakan itu terkikis menjadi suatu tanggung jawab sebagai pemegang estafet terakhir.

umur saat itu, sangat tidak mungkin jika saya menghafal dengan kesadaran sendiri. harus ada "pemancingnya". tak jarang ayah saya memberi imbalan setiap setelah nyetor hafalan. lembaran rupiah adalah pelecut semangat saya waktu itu.

saat malas itu datang, itu adalah kondisi dimana saya harus di paksa. saya tidak peduli, walaupun di iming2i imbalan segala macam. itu membuat ayah saya marah. maka pemandangan memilukan segera tersaji, nyetor hafalan sambil meneteskan air mata. bukan sedih karna menghayati bacaan, tapi mewek karna di marahi.

dimana ada kemauan, di situ ada jalan. ungkapan ini sangat cocok menggambarkan perjuangan ayah saya dalam mewujudkan "like father like son". selama di rumah, ayah saya tidak bisa terlalu fokus sebagai "guru privat" saya. beliau adalah kepala keluarga dan juga kepala sekolah saat itu. akhirnya saya dititipkan atau lebih tepatnya di suruh menghafal di pondok khusus menghafal alquran. tempatnya sangat jauh dan asing bagi saya. waktu itu usia saya baru 10 tahun. disana yang jadi gurunya adalah murid ayah saya sendiri. walaupun begitu, tidak ada pelayanan khusus buat saya.

singkat cerita, selama enam tahun disana alhamdulillah saya berhasil menamatkan hafalan. tahun berikutnya adik saya menyusul. sekarang ayah saya telah tiada. impiannya telah terkabul. yah, walaupun hafalan saya masih kacau. saya akan berusaha menjaga dan melanjutkan perjuangan ini ke anak saya nantinya.

sedikitpun saya tak bermaksud riya atau sombong. tidak ada yang bisa saya banggakan di sini. tiba2 saja saya teringat almarhum ayah saya dan saya ingin menulis postingan tentang beliau.

REST IN PEACE, MY BELOVED FATHER!
Al-faatihah..

Monday 15 November 2010

mendadak kesepian

Sepi yang kurasakan..
Orang2 kembali ke pangkuan..
Ada yang di jemput, ada yang pulang sendirian..
Berkumpul lagi bersama handai taulan..
Mereka saling berbagi cerita dan pengalaman..
Di saat diriku termenung di peraduan..


Detik2 menjelang hari raya qurban..
Masih sulit rasanya bagiku untuk berjalan..
Berkunjung ke rumah sodara atau teman hanya jadi angan2..
Bukan tak mau, atau segan..
Apa daya, kakiku masih dalam penyembuhan..


Nada dering udah jarang kedengeran..
Tak ada new message di kotak pesan..
Panggilan masuk hanya dari orang (mungkin) kurang kerjaan..
Pas di angkat langsung di matikan..
Fb-an pun udah mulai bosan..
Setiap onlen selalu di tanya "apa yang anda pikirkan?"
Apdet status, cukup jempol yang di berikan..
Komentar sedikit, selesai urusan..


Sepi yang kurasakan..
Bukan sepi di wajah Aidil atau Fauzan..
Bukan juga sepi yang tergores indah di kaki atau tangan..
Ini hanya perasaan yang timbul karna keadaan..


Di kamar hanya di temani TV dan buku bacaan..
Perasaan takut dan cemas datang silih bergantian..
Karna konon katanya di kamar itu ada setan..


Izin pulang berlaku hanya dalam beberapa hari ke depan..
Tapi rasanya lama nian..
Bagi yang di rumah atau di kampung halaman..
Pulang kesini jangan lupa bawa buah tangan..


Buat JQ Community yang aku banggakan..
Terkhusus untuk Ust Hendro Karnadi, sebagai pimpinan..
"Selamat hari idul qurban..
Mohon maaf lahir bathin aku sampaikan.."

Sunday 14 November 2010

sayang pulsa

Pulsa 40ribu dalam 5 hari. Toweeweww.. Ini gak boleh di biarin. Ini Pemborosan namanya. Istilahnya, besar pasak dari pada tiang. (sumpah, sampe sekarang gue belum tau pasak itu kayak apa).

Ngenet di hape udah gak terlalu sering sih. Klo pun ada, paling pulsa gue cuma kena seribu 2ribu sekali pake (bonus internetnya udah gak ada lagi). Trus klo sms nya murah. Makanya gue demen ama nih kartu. Cuma 50perak/sms. Udah gitu ada sms gratis lagi. (maaf, jenis kartu tidak bisa kami tuliskan di sini). Nah, klo nelpon hmm.. Jarang. Gue mah orangnya jarang ngomong. Udah bawaan orok. Ngomongnya pas udah kebelet aja. "diam adalah emas", "talk less do more" dan "mulutmu harimaumu" adalah prinsip gue. Terkadang gue merasa jadi korban hipnotis si uya kuya. Seperti yang pernah dia bilang "jangan katakan jika anda rasa itu tidak penting untuk di katakan". Wot ebautchyu?

Eh udah dimana tadi? Nelpon ya? Ok, tarif nelponnya gue kurang tau. Kan gue jarang nelpon. Tapi termasuk murahlah, untuk ke sesama. Klo pakenya ke operator lain, di jamin dalam beberapa menit ke depan pulsa gue udah lenyap kayak di sapu wedus gembel. So, klo ada yang beda operator ama gue, hehe.. Silahkan tunggu sampe taun jebot ya.. Kecuali, klo keadaannya udah urgent banget. Yang sesama aja bisa di itung berapa kali gue nelpon. Paling sms doang. Menurut gue, sms itu lebih awet, simple, hemat, gak ribet, lebih terbuka, dll (pokoknya cari alasan sebanyak2nya biar gak di bilang pelit nelpon). Jadi jangan heran klo liat keypad hape gue. Angkanya udah gak ada lagi. Serasa pake keypad braile. Klo tombol ijo ama merahnya masih belum ternoda. Jarang di sentuh soalnya.

Pulsa gue mulai lancar sejak ada sms masuk dari 9133. Tiap hari (terpaksa) di refill trus. Swer deh, gue gak ikhlas dunia akhirat pulsa gue di tarik ama sms itu. Orang gue gak ngapa2in, tiba2 tanpa persetujuan dan tanpa izin, pulsa gue di ambil. Betapa malang nasibku.. Hiks.. Mana waktu itu ngisi pulsanya cuma 5ribu lagi. Habislah..

TELL ME HOW TO STOP MESSAGE OF 9133 COME TO ME?

Saturday 13 November 2010

masa-la(h)lu

Dari kemaren postingan gue tentang masa lalu terus. Ada apa ini?

Berawal dari mimpi ketemu guru SD, trus temen2 yang lain juga masuk ke pikiran gue. Ah, masa lalu.. Begitu banyak kenangan. Ada yang jadi sweet memory dan ada juga yang bikin sakit hati. Tapi ya sudahlah.

Semuanya sudah berlalu. Hanya jadi pengiring menjelang tidur, topik pembicaraan, atau jadi postingan. Minimal jadi bahan untuk malu2in temen gue. Hehehe..

Sejarah mungkin berulang. Gitu lagu yang pernah gue denger waktu masih sekolah di MTsN. Klo gak salah penyanyinya Newboyz dari negeri jiran (sekedar mengingatkan). Sempat terpikir, apa iya sejarah bakal berulang? Dulu gue pernah di tolak. Apa itu berarti akan terjadi lagi? Tidaaaaaaakk..!!! Cukup sekali aku merasa kegagalan cinta. Tak kan terulang kedua kali di dalam hidupku. Mellow dah..

Gue pernah baca tulisan di buku TTS.

Masa lalu adalah kenangan.
Masa sekarang adalah kenyataan.
Masa depan adalah harapan.

Keren gak tuh! Gue gak nyangka, ternyata kata2 di TTS itu lebih berharga dari buku itu yang hanya bernilai seribu perak. Pelajaran yang bisa di ambil, don't judge a book by its price!

untuk sahabat

Ini hanya kata2 biasa. Bukan puisi, syair, atau sajak. Untaian kata ini gue dedikasikan buat temen gue yang jauh di sana. Untuk mereka yang pernah ngisi hari2 gue dulu..
***

Waktu berputar begitu cepat..
Gak terasa ini udah hampir sepersepuluh abad..
Gue berpisah ama teman sejawat..
Beberapa hari setelah di kasih ijazah tamat..
Meski nilainya gak bagus2 amat..


Kapan kita berkumpul lagi, sobat?
Biar tali ukhuwah semakin erat..
Karna bersatu kita kuat..
Bercerai jangan di perbuat..
Selain gak baik, urusannya juga ribat.. (ribat?? ribet kalee..)


Gue tau ini zaman hebat..
Bisa berhubungan lewat fb atau chat..
Gue pikir itu bukan cara yang tepat..
Karna kangen ini udah begitu berat..
Lebih baik ketemu muka, walaupun penuh jerawat..


Jarak kita udah gak lagi dekat..
But, u're still in my heart..
Komunikasi jangan sampe tercekat..
Klo pulsa udah sekarat..
Mending sms aja biar hemat..


Mungkin sekarang udah ada yang jadi ustad..
Ngasih tausiah di banyak tempat..
Asalkan gak nyebarin aliran sesat..
Contohlah dai sejuta ummat..


Atau mungkin ada yang jadi penjahat.. (parah banget kemungkinannya!)
Tinggalkan maksiat, segera bertobat..
Dunia emang belum kiamat..
Tapi bisa jadi ajal yang makin mendekat..


Atau mungkin punya pribadi yang salah tempat..
Artinya, berkepribadian cewek tapi cowok yang punya jasad..
Alias bencong yang sering di razia aparat..
Elu semua harus ingat kodrat..
Pilih jadi wanita atau pria terhormat..


Jodoh emang datang kapan aja dia sempat..
Bisa waktu muda atau saat berkepala empat..
Berbahagialah yang udah ketemu pembokat..
Bagi yang cewek, moga dapat suami yang sigap..
Yang cowok dapat istri yang taat..


Gue harap temen2 semua sehat wal afiat..
Di beri kemudahan dalam setiap kesulitan yang di dapat..
Punya umur yang gak singkat..
Dan selamat dunia akhirat..
Mudah2n doa ini di ijabat..
Doa seorang hamba yang ganteng tapi agak bejat..
His name is ahmad fuad..

Friday 12 November 2010

nostalgia SD : ibu Des (2)

Gue melangkah ke kelas yang ada tulisan VI B. Gue berdiri di depan pintu. Knock! Knock! Gue merasa beberapa pasang mata sedang mengawasi gerak-gerik gue. Gue langsung menuju tempat duduk di depan. Gue milih di deket jendela biar gak mabuk (ini bus apa kelas sih?!). Trus gue lempar senyum ke calon temen2 gue. Klo lempar duit, ntar mereka tesinggung. Apalagi klo gue lempar pisang. Pasti pada rebutan, hihihi.. Peace!

Kemudian satu persatu orang di kelas itu nyamperin gue. Minta tanda tangan ama foto bareng, hoho.. Gak ding. Mereka ngajak kenalan. Welcome banget deh. Ada Gandi, Andrew, Hendrik, Wawa, Iing, Ririt, Galuh, David, Dony, Elfia, dan masih banyak yang lain. Maaf gak bisa gue sebutin semua. Karna sebagian gue lupa, sebagian lagi gue gak ingat. Sorry jek..

Beberapa saat kemudian ibu yang nolongin gue tadi itu masuk. Ngasih pengarahan dan nasehat. So motherly.. Ternyata beliau wali kelas gue. Seneng banget! Dari awal ketemu gue udah merasa gimana gitu. Serasa kayak ibu sendiri lah. I don't how it could be.. Pokoknya ibu Des itu baik banget. Titik. Udah cantik, sering nolongin gue lagi. Peri di film Bidadari mah belum ada apa2nya di banding beliau.

Ibu Des sering pake jilbab motif bunga. Ke sekolah naik motor bonceng tiga ama anaknya. Yang depan Rio, yang di belakang Alan. Waktu gue sekolah dulu, anaknya masih imut2 kayak gue (huekk!). Gak tau deh sekarang. Hm.. Jadi kangen mereka nih..

Ada banyak kebaikan ibu Des yang mo gue publikasikan disini. Tapi untuk sesi kali ini, beberapa aja dulu. Ini yang most unforgettable..

Biasanya klo udah kelas VI kan ada pelajaran tambahan gitu pas sorenya. Buat persiapan UN. Nah, waktu itu tempat gue tinggal lumayan jauh. Klo pulang dulu, capek bolak balik. Mana waktunya mepet lagi. Ibu Des nawarin gue ke rumah beliau aja (baik banget kan?). Tapi gue tolak. Gue lupa alasannya. Yang gue ingat cuma penyesalan gue setelah penolakan tawaran tersebut. hiks!

Trus waktu praktek pelajaran IPA. Ada tugas mencangkok. Kebetulan di tempat gue gak ada yang bisa di cangkok. Tersebutlah di sekolah itu ada pohon jambu (jiaah.. Kayak cerita dongeng aja!). Ibu Des nyuruh gue nyangkok pohon itu. Gue bingung gimana caranya. Gue gak bisa manjat. Karna keahlian gue masih terbatas, jadi beliau minta tolong temen gue yang nyangkokin buat gue (buat Wawa, thanks bro!). Gue jadi gak enak ama temen2 gue. Tapi kayaknya mereka udah maklum. Iya kan? Iya dong.. Bener kan? Bener dong.. Hehehe..

Ibu Des juga sering bantuin gue waktu di ganggu ama makhluk jahat. Pokoknya ada aja yang usil ama gue. Gak terhitung lagi udah berapa kali gue nangis di sekolah (malu). Cukup di pakein kacamata bulat gede trus rambut di sisir ke samping. Nobita banget deh gue!

Intinya, semua guru gue itu baik. I love them all.. Cuma ibu Des, ada pengecualian. Beliau lebih dari sekedar guru bagi gue. Teringat waktu acara perpisahan, gue nangis waktu meluk beliau. Gue merasa meluk ibu gue beneran. Walau sebelumnya gue udah nangis juga, tapi itu sekedar akting agar memperkuat suasana di acara perpisahan waktu itu.

Kangen ibu Des..
Kangen guru2 disana..
Kangen temen2..

Wednesday 10 November 2010

nostalgia SD : ibu Des (1)

jam 4 pagi :
Gue masih termenung. Mikirin mimpi gue barusan. I've got a nightmare. Dalam mimpi itu, gue liat wali kelas gue waktu kelas VI SD dulu kecelakaan. Mudah2han ini hanya mimpi.. Hanya mimpi.. (bayangin Marshanda yang lagi nyanyiin lagu "kisah sedih di hari minggu")

Entah gimana gue bisa mimpiin ibu itu. Udah gitu mimpinya buruk lagi. Padahal udah lumayan lama gak ketemu. Emm.. Bukan lumayan lagi, udah lama banget. Eh bukan juga. Tapi udah lama lama lama lama lama lama lama lama lama lama lama lama lama lama lama lama banget. Namanya ibu Des. Lengkapnya Desminarti (correct me if i'm wrong). Gue jadi teringat masa2 sekolah dulu. Ada guru yang baek banget ama gue.

***

Pagi itu gue deg2n banget. Mau berangkat ke sekolah baru. SDN 01 Koto Baru. Gue di deportasi dari sekolah lama gue. Secara legal tentunya. Urusan visa ataupun pasport gak mengalami kendala apa2. Yang jadi masalah hanya perbedaan iklim. Mungkin belum terbiasa aja kali ya.. (kayak pindah ke luar negeri aja!)

Sesampainya di sekolah, gue masuk lewat gerbang depan. Kedatangan gue pertama kali gak begitu berkesan. Murid2 bermain, berlarian kesana kemari. Gak ada yang peduliin gue (emang penting?!). Gak ada penyambutan khusus, kayak spanduk "selamat datang -Ahmad Fuad- di sekolah kami" atau pengalungan bunga (ngarep). Nothing special lah. Hm.. Coba seandainya waktu itu ada cewek cakep yang nabrak gue. Kita sama2 jatuh. Saling pandang. Kemudian angin berembus. Daun2 berjatuhan. Dan.. Ah, ngayal mulu nih! (sumpah, yang ini kepikirnya waktu lagi nulis ini. dulu tu gue gak tau apa2. plis deh!)

Bel berbunyi. Ada upacara bendera. Semua murid berkumpul di barisannya masing2. Gue bingung, karna gue masih berstatus freshman, jadi gue gak tau barisan gue dimana. Lagi celingak-celinguk, ada ibu guru nanya gue, "murid baru ya?", gue jawab : "iya, bu". Bla.. Bla.. Bla.. Setelah ngobrol dikit, ibu itu ngasih tau barisan gue. Selamet dah!

Upacara bubar, tapi gue dan beberapa orang lainnya belum di izinin masuk ke kelas. Kami di kumpulin di depan kantor. What's going on? Ibu kepsek keluar barengan ama ibu tadi yang nolongin gue. Ternyata kami di hukum gara2 gak pake pakaian lengkap waktu upacara. Seperti topi, dasi, lambang, dll. Gue narik napas. Nenangin diri gue. Woosah! Secara gue kan jarang di hukum. Waktu itu gue lagi apes aja. I was a nice boy, menurut gue (hihi). Tiba2 ibu tadi -yang ternyata namanya ibu Des- nunjuk2 gue sambil ngobrol ama ibu kepsek.

Akhirnya gue di izinin masuk karna gue murid baru, jadi kesalahan gue di maafkan. Besok jangan di ulangi lagi, gitu pesan bu kepseknya. Yeah akhirnya gue bebas, pekik gue dalam hati. Temen sebelah gue yang lagi sibuk benerin resleting celananya, dia gak denger kasasi yang di berikan ibu kepsek ama gue, dia bilang "Kita bakal di suruh bersihin lapangan nih". "Kita?? Lu aja kalee.."

To be continue..

Monday 8 November 2010

cerita pendek sekali

Sore itu, sebelum pulang ke kost, aku memutuskan untuk singgah ke sebuah mall. Persediaan makanan aku sudah menipis. It's time to shopping..

Setelah puas belanja, aku berkeliling sambil cuci mata. Cukup banyak pengunjung yang datang sore itu. Tiba2 aku melihat orang berbondong-bondong menuju ke lantai atas. Ada apa disana? Aku penasaran. Tanpa pikir panjang, aku segera menaiki eskalator yang berada tepat di depanku.

***

Di depan sebuah toko pakaian, duduk sepasang ABG bersama seorang pria berkacamata, umurnya aku taksir sekitar 30an. Ah, pria itu? Rasanya aku pernah melihatnya. Dia mengintrogasi pasangan tersebut. Kelihatannya ada masalah besar yang sedang di selesaikan. Aku memperhatikan sicewek. Cantik juga, pikirku. Tapi aku hanya bisa melihat dari kejauhan. Cewek itu tertunduk, matanya terpejam. Seperti sangat menyesali perbuatanya. Di belakangnya ada orang yang menopang badannya agar tidakjatuh. Kasihan sekali, begitu berat beban yang di tanggungnya. Si cewek bicara terus terang tanpa memperdulikan cowok di sampingnya. Sang cowok hanya duduk terdiam sambil menatap ubin. Sesekali dia menutupi wajahnya. Setelah sekian lama, kepala si cewek mulai tegak. Wajahnya tampak segar. Kemudian dia menatap pasangannya. Sang cowok tak menghiraukannya.

Sekarang pria itu mendekati sang cowok. Setelah agak lama berbasa-basi, pria itu mulai serius. Raut wajah sang cowok tampak tegang. Pria itu merangkul pundaknya agar suasana sedikit santai. Beberapa pertanyaan mulai di layangkan pada sang cowok. Semua pertanyaan di jawab dengan lancar dan tanpa paksaan. Si cewek mendengar penjelasan pasangannya dengan serius. Dia tidak bisa berkata apa2. Karena dia menyadari bahwa apa yang di katakan pasangannya adalah benar adanya. Merasa info yang di dapat sudah lengkap dari kedua belah pihak, pria itu mulai menasehati pasangan tersebut. Menunjukkan masukan dan jalan keluar dari masalah mereka. Pasangan itu tampak lega. Mereka berpelukan. Pria itu tersenyum. Semua pengunjung yang hadir bertepuk tangan menyaksikan kejadian itu. Aku mencoba mengingat kembali siapa pria itu. Suara dan gaya bicaranya terdengar familiar. Kemudian pria itu meminta mikrofon dari seorang disana. Dia berbicara kepada pengunjung yang hadir. Termasuk diriku.

"Manusia hidup dengan masalah. Masalah membuat kita semakin dewasa dalam menghadapi kehidupan. Salah satu cara untuk meringankan masalah adalah sharing atau berbagi. Sharing dengan pasangan kita sendiri atau dengan orang yang kita yakini bisa membantu kita dalam menyelesaikan masalah. Jangan ada yang di tutup-tutupi. Jangan takut untuk berkata jujur. Selama niat kita baik, maka hasilnya juga akan baik juga. Sekian dari saya. Terima kasih sudah hadir disini. Anda sekarang berada di acara Uya emang.... Kuya!!!"

Sunday 7 November 2010

cari pacar lagi?

Cinta gak bisa di paksakan. Just let it flow. Alangkah indahnya hidup dengan cinta..
***
"Gue pengen cinta. Gue pengen jatuh cinta"

Setidaknya itu yang pernah terpikir oleh otak gue. Gak tau napa. Gue pengen cinta. Atau lebih mendetailnya, gue pengen punya pacar. Terkesan agak maksa ya.. Maklum aja udah kebelet rasanya, udah hampir *tii..iiit* (disensor) bulan gue hidup tanpa cinta, tanpa perhatian, dan tanpa asupan gizi yang lengkap (eh, emang gue busung lapar!)

Gak ada pacar atau sekedar TTM. Gue pedekate, cewek padalare alias kabur. Berbagai cara udah gue lakuin. Mulai dari tebar pesona sana sini, majang pp yang keren di fb, pasang susuk, totok aura, dll, tapi gak ada yang manjur. Kondisi ini semakin memantapkan posisi gue sebagai seorang high quality jompo, eh jomblo.. Huh..

Pengen (lagi) ada yang tiap pagi sms gue ngucapin "good morning" ato "udah sarapan?" atau minimal ngomong "tuh, di rambut lu masih ada kapuknya. Mandi gak sih lu?"

Terkadang gue enjoy menikmati kejombloan ini. Tapi di lain waktu, hati gue merasa teriris iris. sedih..

Kebebasan begitu terasa di saat tidak terikat dengan apapun. Bisa kenalan dengan cewek mana aja tanpa ada yang marah atau cemburu. Mo jalan ama cewek itu, let's go. Mo nonton bareng ama cewek ini, yuuk marreee (dalam konteks ini, peran cewek hanya sekedar temen. Bukan pacar, majikan, apalagi istri orang. Hiii..)

Tapi di saat gue liat orang yang lagi jalan ama pasangannya; si cewek menggelayut manja di tangan pacarnya, atau si cewek naruh kepalanya di pundak sang cowok. Trus si cowok menjambak rambut si cewek, eh ngebelai kepala si cewek. Atau gue gak sengaja liat wall fb orang yang lagi kasmaran seperti : "miss u, beibh". Atau di statusnya "sEhaRian jaLAnd amA PacAr Quh terSAiiaNg. sENeng bUaNGett. ^_^". Aaarrgghh..

Setelah gue selidiki, banyak hal yang bisa bikin gue menderita daripada yang bikin gue enjoy menikmati kesendirian in. Perasaan sedihnya lebih dominan. Perasaan enjoy cukup sebagai figuran. Hiks..

Gue hanya manusia biasa yang ingin mencintai dan di cintai. Ingin mengasihi dan di kasihi. Ingin memberi dan di beri. Ingin memaki dan (gak pengen) di maki.. Hhi..

Friday 5 November 2010

the story about my kaki! 2

Alhamdulillah kaki gue udah mendingan. Posisi gaya jalan gue mulai normal lagi meski rasanya masih agak berat untuk melangkah. Soalnya lukanya masih belum kering total. Jika prediksi gue gak meleset, 4 hari lagi, gue akan berjalan seperti biasa dan gue udah bisa lagi pake sepatu gue yang wangi semerbak, hmmm.. *sambil narik napas lewat hidung* Hueek!!!

Klo sakit gue ini ibarat produksi barang, berarti sekarang udah dalam tahap packaging. Trus finishing deh. Alhamdulillah gue berhasil menjalaninya walau dengan susah payah. Cucuran keringat, butiran air mata dan sedikit tetesan iler jadi saksi perjuangan gue. Gue bersyukur hanya mengalami disfungsi telapak kaki sementara. Tapi rasanya lama banget. Sehari serasa seminggu. Seminggu serasa sebulan. Sebulan serasa 30hari. (lha, emang!)

Gak banyak yang bisa gue lakuin selama sakit. Di saat orang di sekeliling gue dengan lincahnya kesana kemari, berjalan, berlari, jungkir balik, goyang patah2, nari perut, dll, gue hanya bisa terbaring lemah (hiks!). Di kamar gue untung ada TV ukuran 14" yang setia menemani. Ada handphone sebagai tempat curhat. Trus juga ada peralatan obat dan di tambah seperangkat perlengkapan alat sholat. Tunai.

Pagi gue biasanya di awali dengan nonton kartun Nickolodeon. Abis tu nonton Dahsyat atau Inbox. Klo udah siangan dikit, biasanya mata gue mulai ngantuk. Sleeping is sound good. Sore mandi, trus tepar lagi sambil nonton Insert atau baca buku. Malam biasanya gue nonton OVJ dan bioskop transTV. Midnite adalah waktu yang sangat menyengsarakan bagi gue. Kumatnya mulai beraksi. Gue ambil posisi bersila sambil megangin kaki. Di tambah sedikit desahan menahan sakit. Persis kayak pertapa lagi ngisi ilmu kanuraga. Cuma bedanya gue gak pake mantra2. Penderitaan itu berlangsung sekitar 3jam. Setelah itu kumatnya mulai berkurang dan gak lama abis itu waktunya banci pulang eeh salah, waktunya gue tidur. Terkapar lagi sampai pagi. Gitulah siklus hidup gue sejak infeksi mendera kaki gue. Trus juga gak bisa kemana2. Just stay home. Klo lu nanya gue bosen apa kagak, itu kira2 sama aja kayak Evanna Lynch nanya ama elu "Am i pretty?" hehe..

Out of topic dikit ya.. Elu semua tau Evanna Lynch kan? Yup, pemeran Luna Lovegood di film Harry Potter, Half-Blood Prince. Sejak pertama kali liat, gue langsung terkesan ama tu cewek. Cantik gila. Gue aja waktu nonton adegan yang ada dia, sempat pause dulu (guenya). Hm.. Klo boleh saran ama sutradaranya nih, peran Hermoine di kasih ama doski aja. Masa cantik gitu cuma kebagian di beberapa seri aja. Kan mubazir. Trus gue juga mo saran (klo bisa sih) pemeran Harry Potter tu di ganti juga. Ehm.. Gue siap kok *sambil bikin poni, pake kacamata dan ngambil kayu kecil* Kapan audisinya mas? (ngarep.com). Jadi stunt pun tak apa lah. Yang penting gue bisa ketemu ama bintang pujaan nun jauh disana.. Hahay..

Ok, kembali ke topik utama..
At least, bagaimanapun penderitaan gue, itu belum seberapa di banding ama sodara kita yang lagi kena bencana. Ada yang kehilangan sodara, tempat tinggal, ternak, dll. Hiks.. Gue gak bisa bayanginnya seandainya gue yang ngalamin itu. Mudah2n mereka di beri kesabaran dalam menghadapi itu semua (amiin). Al-faatihah!

Wednesday 3 November 2010

the story about my kaki

Takdir tak harus di tangisi. Kita hanya perlu menjalaninya dengan lapang hati. Ini ada sebuah kisah mini. The story about my kaki..
***
Ini semua berawal dari darah beku di telapak kaki. Hasil dari beladas main bola di lapangan yang hampir jadi. Ada batu dan duri yang siap melukai. Klo gak hati2, dalam beberapa hari ke depan elu bakal ngambil cuti seperti yang gue alami. Lukanya sih gak gede, cuma ukuran 5 senti. Berhubung gue orangnya punya nilai seni yang tinggi (yang gak setuju tolong ngasih interupsi!) jadi lukanya gue gunting biar keliatan rapi. Klo pake silet gue masih sangsi. Kali aja itu bekas bersih2 di daerah pribadi. Hiii..

Dari situlah dimulainya tragedi. Ternyata gunting yang gue pake tu membawa virus yang gak terdeteksi. Hasilnya luka itu berimprovisasi menjadi infeksi. Mana kaki gue belum di asuransi lagi. Mudah2n curhatan gue ini gak bakal menggiring gue ke bui. Kayak kisah bu Prita Mulyasari.

Gue gak bermaksud mengeluhkan nasib gue ini. Cuma ingin sedikit berbagi. Biar elu dan gue lebih hati2 lagi. "Mencegah lebih baik daripada mengobati" begitulah tulisan di tempat gue berobat tempo hari. Oia, bu mantrinya sangat baik hati. Gue gak di pungut bayaran alias fri. Pas banget, soalnya waktu itu kondisi keuangan gue lagi mengalami penurunan inflasi. Ngerti aja nih bu mantri!

Eniwey, kembali ke kaki. Infeksi ini sungguh menyiksa diri. Susah mo kesana kemari. Jalur etape perjalanan gue hanya ada dua, kamar tidur dan kamar mandi. Tiap malam terpaksa begadang tanpa menghiraukan pesan bang haji. Karna menahan sakit yang setengah mati. Dalam kesendirian, gue hanya bisa menatap lirih temen2 gue yang terlelap seperti sleeping beauty.

Klo gak salah itung, ini udah menujuh hari. Gak ada syukuran ataupun tumpeng nasi. Yang gue harapkan cuma doa dari my friends 'n my family. Biar gue cepat sembuh dan bisa eksis lagi (hhi!). Gue yakin, Allah pasti sedang merencanakan sesuatu yang baik di balik semua ini. Thanks, God!

Monday 1 November 2010

the boulevard

"Awal ku melihat..
Kuyakin ini bukanlah yang biasa..
Mengagumkan..
Melemahkan aku melihat tatap matanya.." (Peterpan - Khayalan tingkat tinggi)
***
Malam itu, aku berada di antara ratusan orang. Mengikuti sebuah acara outdoor. Tua, muda, pria, wanita, anak2, semuanya berbaur. Selang beberapa saat kemudian acara di mulai. Aku mengikuti acara tersebut dengan setengah hati. Sungguh tak ada yang istimewa malam itu. Dingin malam merayuku untuk segera pulang ke rumah. Suasana di sini membuatku bosan..

Iseng2 aku menoleh ke arah cewek2. Naluri lelakiku beraksi. Barangkali ada sesuatu atau seseorang yang bisa menghilangkan kebosananku disini. Aku segera mencari posisi. Tiba2 mataku tertuju pada makhluk yang sangat indah berdiri di antara sekumpulan orang ini. Dia berada sekitar 2meter di sampingku. Dia memakai pakaian berwarna abu-abu. Sedangkan jilbab dan sweaternya berwarna pink. Orangnya tidak terlalu tinggi. Wajahnya cantik dan putih. Hidungnya mancung, terlihat jelas dari samping. Tiupan angin asyik memainkan ujung jilbabnya. Dia kelihatan sedang khusyu bercengkrama dengan sebuah handphone. Memencet tombolnya dengan jarinya yang lentik. Sesekali dia tersenyum. Aku terpana. What a beautiful girl..

"You're beautiful it's true..
And i saw your face..
In a crowded place..
And i don't know what do..
Cause i'll never be with you.." (James Blunt - You're beautiful)

Aku tidak memperdulikan orang di sekelilingku. Aku merasa di sini hanya ada aku dan dia. Aku yang terdiam sambil menatap kagum. Dia yang asyik dengan dunianya sendiri. Aku benar2 terpaku menyaksikan makhluk yang sangat indah ini. Is she an angel? Apakah aku bermimpi? Tidak, suara keramaian ini nyata. Dan wanita itu ada. Sungguh indah.. Selang beberapa saat, mungkin dia mulai menyadari bahwa ada seseorang yang memperhatikannya. Dia menatapku. Oh my God, Matanya.. Mataku.. Beradu pandang. Untuk beberapa saat, aku terhipnotis oleh mata cantiknya. Aku tidak bisa mengendalikan diriku. Aku sungguh terlena dengan semua ini.

Malam mulai larut. Acara sudah hampir selesai. Perlahan wanita itu pergi. Meninggalkanku disini dengan bayang-bayang keindahan yang di milikinya. It was -un-forgettable moment. Thanks, girl!

Dalam perjalanan pulang, aku mengeluarkan hp dari kantongku dan memutar lagu Boulevard-nya Dan Byrd. Kedengarannya cocok banget di jadikan backsound perpisahan dengan wanita itu.

"Never knew that it would go so far..
When you left me on that boulevard.." (Dan Byrd - Boulevard)
***
Gue gak percaya ama "love at the first sight". Bagi gue itu bukan cinta, tapi hanya sekedar kekaguman. Gak lebih. Jangan pernah menganggap kekaguman itu cinta. Karena tipuan mata itu sungguh dahsyat.