Wednesday 27 October 2010

catatan kecil di binder (part 9)

Akhirnya datang juga. Udah sekian lama gue nunggu kata penutup dari dosen. Lega rasanya. Kelas gue mulai tenang, setenang ombak di lautan. Padahal sebelumnya kayak ada tsunami. Trus gitu ada hujan, petir dan badai juga. Diskusi kali ini ngalah2n sidang pengitungan suara. Ribut. Suara2 bersahutan. Dosen kewalahan. Moderator kelimpungan. Ruangan sebelah jadi kalah saingan. Bayangin aja, yang ini belum selesai ngomong, yang itu mo ngasih intrupsi. Trus gitu, ngomongnya kenceng pula. Kayaknya udah terlatih. Maklum aja, temen2 gue adalah pejuang di garis depan di setiap demo atau aksi.

Jadi, sepertinya masalah poligami tidak hanya menjadi perdebatan serius di antara para ulama dan pemerintah, tapi juga di kelas gue. Perdebatan ini banyak memunculkan pemikiran baru (sesuai dengan standarisasi otak temen2 gue). Gak usah takut. Pemikiran ini gak akan sampai mengistinbatkan suatu hukum baru. Soalnya pemikiran temen gue gak beda jauh lah levelnya ama pemikiran the Curious George. Peace! Hhi.. *kabuuurr..*

Cowok1 : populasi cewek lebih banyak di banding cowok. I'll be guardian angel for them..
Cewek1 : hiks, i hate this! *sambil lari keluar ruangan*
Cowok2 : kasian ama ceweknya. gak tega ah..
Cewek2 : say no to poligami!
Cowok3 : bilang saja OK..
Cowok4 : senangnya dalam hati klo beristri 2. klo gak pecah temberang sih..
Cewek3 : aku tak mau klo aku di madu..
Cewek4 : ih ogah banget!
Cewek5 : gubrakk!! *jatuh dari kursi* (bantuin bini lu, fiz!)

Hm.. Gimana pun caranya, intinya gak boleh ada yang di rugiin. Harus bisa jaga perasaan pasangan masing2. Iya kan? Iya dong? What about u?

Monday 25 October 2010

Cerpen : Gempa di kotaku (chapter 1)

Sore ini kelihatan mendung. Ah, sepertinya akan hujan malam ini, pikirku. Aku baru saja selesai memasak. Adikku yang masih berusia 3 tahun sedang di mandikan oleh amak..

Tiba-tiba terdengar suara bergemuruh. Begitu besar sehingga membuat jantungku berdetak hebat. Badanku serasa melayang. Piring dan gelas yang di rak berjatuhan. "Ya Allah, gempa.." Aku terhenyak. Tubuhku gemetar. Aku segera berlari ke ruang tengah. Aku memanggil amak yang baru selesai memandikan adikku. Amak juga merasakan hal yang sama. "Ida, tolong ambilkan baju adiak". Aku buru-buru ke kamar. Getarannya masih terasa. Amak berlari ke luar rumah sambil menggendong adikku yang masih memakai handuk. Pemandangan di luar sangat mengharukan. Anak-anak menangis. Para wanita ketakutan. Langit gelap. Rumah-rumah bergetar. Tiang listrik bergoyang hebat. Aku mencoba mengendalikan perasaanku. Aku tak sanggup membendung air mata. "Masya allah.. Ampuni hamba ya Allah. Lindungi hamba dan keluarga hamba.." Aku melihat raut ketakutan di wajah amak. "cepat hubungi uda Faisal" amak menyuruhku. Bibirnya gemetar..

Para penduduk berlarian. Sebagian mereka berteriak "tsunami..!! tsunami..!!". Suasana semakin mencekam. Aku berdiri di samping amak. Kemudian kami mulai berlari bersama warga lainnya. Tak tau arah tujuan..
..
Rumahku terletak di daerah pasar. Aku tinggal bersama amak, adik, dan kakakku. Bapakku meninggal 3 bulan yang lalu. Rumah kami hanya berjarak sekitar 5km dari pantai Padang. Sebelumnya gempa sudah pernah terjadi disini. Walaupun begitu, tidak ada istilah "sudah terbiasa" bagi orang yang sering merasakannya. Semua takut. Semua cemas..
..
Kami terus berlari. Kota Padang menjadi lauatan massa. Suara kendaraan, suara teriakan anak-anak, suara langkah kaki, semuanya menyatu menimbulkan kecemasan yang tiada tara.

Tanganku memegang erat tangan amak. Adikku, Adon, hanya bisa menangis di pangkuan amak. Aku mengusap kepalanya. Tak terasa air mataku mengalir. Sabar dik..

Perlahan gempa berhenti. Kami dan ribuan warga lainnya berkumpul di lapangan. Aku mencoba menghubungi uda faisal. Dia bekerja di supermarket Plaza Andalas sejak 2 tahun lalu. Seharusnya sore ini uda Faisal sudah ada di rumah.

Sambungan gagal. Berkali-kali ku coba tapi masih gagal. Pulsaku masih ada, pikirku. Kemarin baru di isi 10ribu oleh uda-ku. Aku mulai cemas. Amak tidak memperhatikan. Beliau sedang menenangkan adikku. Aku tidak berani memberitahu. Perlahan sinyal di HP-ku berkurang dan hilang sama sekali. Ya Allah.. Ada apa ini? Bagaimana kakakku?

*Palembang, 26_oct_10*

catatan kecil di binder (part 8)

Pagi ini ada mata kuliah yang paling gue senengin. Ilmu tentang pernikahan (hhi.. Jadi malu..). Gak gue doang sih, temen gue juga. Trus ada kakak tingkat juga lho. Malah kayaknya udah keranjingan belajar ilmu ini. Buktinya udah semester atas, masih aja ngambil mata kuliah ini alias ngulang. Mungkin buat persiapan nikah abis wisuda kali ya.. Hm.. Good idea..

Dari gedung fakultas, dosen udah keliatan mo ke kelas. Temen2 gue yang masih di luar buru2 masuk. Yang kotor langsung di bersihin. Yang masih tidur langsung di bangunin. Yang masih pup langsung di cebokin (ihhh..). Tanpa aba2, semua duduk manis kayak anak kecil baru masuk SD. Gue dan temen sekelas menyambut dosen tersebut dengan senyuman. Berharap ilmu yang di bagikan bermanfaat bagi kami para calon pengantin ini..

Dosen menulis sesuatu di papan tulis. Itu adalah pokok bahasan pertemuan kali ini. Gue yakin, sebagian besar pria pasti nge-like kayak di fb. Judul pembahasannya adalah "Poligami". Tau kan? Itu tuh, seni melipat kertas dari Jepang. Eh itu mah origami. Hehe.. (jayus ah!). Poligami adalah (setau gue nih!) seorang suami yang punya istri plural alias lebih dari satu..

Sontak temen2 gue yang cewek langsung mesem2 liat judul pembahasan. Yang cowok2nya tersenyum sumringah.

Pikiran mereka berdendang..
Cewek1 : "keterlaluan" The Potter.
Cewek2 : "kau 3kan cinta" Elkasih.
Cewek3 : "cinta ini membunuhku" d'Massiv.
Cewek4 : "hancur hatiku" Olga.
Cewek5 : "jangan lebay" T2.

Sementara itu..
Cowok1 : "aku tergoda" Five Minutes.
Cowok2 : "ingin setia" Armada.
Cowok3 : "mungkin nanti" Peterpan.
Cowok4 : "aku cinta kau dan dia" Dewa.
Cowok5 (gue) : "forever and one" Helloween.

"Dalam islam, poligami sangat di anjurkan." Dosen memulai penjelasan. Mendadak yang cewek wajahnya keliatan tambah kusut. Yang cowok merasa di atas angin.. "tapi syaratnya harus adil. itu penting." dosen melanjutkan. Cowok2 yang tadinya di atas angin langsung buang angin. Keliatan dari raut wajahnya yang gak nyaman dengan penjelasan itu. Sedangkan yang cewek mulai tenang, itu bisa di liat dari wajahnya yang tadi kusut, sekarang udah mulai rapi (emang pakaian?!).

Poligami masih menjadi pro kontra di negeri ini. Ada yang setuju, ada juga yang nggak. Sebenarnya itu tergantung kemampuan si suami dan harus atas persetujuan istri (ceileh.. Omongan gue!). Gue sih fair2 aja.. Hhi.. Kidding euy.. Tenang aja, bagi calon bini gue, i won't do that. Gue mah orangnya setia. Kayak lagunya d'Bagindas "bertahan satu C.I.N.T.A".. Heuheu..^^

Saturday 23 October 2010

catatan kecil di binder (part 7)

I love my friends so much. Especially my classmates. Walaupun rada aneh, tapi gue enjoy banget. Udah takdir gue kali ngumpul ama orang2 gak jelas ini. Tingkah lakunya macem2. Mulai dari yang normal ampe yang rada2 normal. Wajahnya apalagi, pokoknya kelas gue tuh ibarat dunia kartun. Ada yang mirip Sherk, Squidward, Sinchan, bahkan monster2 yang ada di film Monster Inc ada di kelas gue. Jadi walau mirip dunia kartun, jangan pernah coba bawa anak kecil ke kelas gue. Buat anak kok coba2..

Seperti anak muda lainnya, gue punya geng. Gak usah takut, kami bukan geng nakal apalagi brutal. Anggotanya temen kelas gue. 4 orang cowok gak jelek tapi menyeramkan, gak ganteng tapi meluluhkan. Nama geng gue adalah C4 alias Cowok-Cowok Cak keCantik'an (hehe.. Bukan uy!). C4 adalah singkatan dari Cool, Crazy, Cute, Cozy. Itu gelar bagi anggotanya. Gue kebagian Cozy, Ahmad dapat Cool, Sueb emang Crazy, Hafiz maksa di kasih Cute. Awal berdirinya geng ini cuma dari kebersamaan kami aja. Seperti orang Belanda bilang "witing tresno, jalaran soko kulino". Artinya gue kurang tau. Coba tanya ama Didi Kempot aja..

Banyak pengalaman yang udah di lalui bersama (halaah!). Kadang2 kami jalan2 keliling palembang. Klo di daerah pasar, ada wilayah yang gak boleh di lewati. Wajib hukumnya. Klo gak kesana, gak afdol. Persis kayak miqat bagi jemaah haji. Namanya lorong oncak. Hehe.. Itu nama dari kami. Oncak artinya kebanggan. Sebenarnya gue sangsi juga, ni lorong punya nama. Klo udah cape keliling, kita pulang ke rumah masing2 (ya iyalah.. Masa' ke mesjid?). Atau biasanya langsung nginep di markas. Markasnya di rumah gue. Secara gue kan home alone, sedangkan temen2 gue homeless alias tuna wisma, hhi..

sat 23 oct 10

Hhhuaahhm.. Ngantuk banget. Gara2 semalam gue tidurnya dalu (midnite). Biasa, nginep di tempat temen, jadi gak mungkin tidurnya cepet. Klo udah ngumpul, pasti ada aja yang di obrolin. Mulai dari masalah kuliah, pelajaran, bisnis, politik, seks dan sara (opo iki?)

Anyway, pagi ini gue ada acara di kantor DPRD palembang. Bukan acara sarapan bersama atau kerja bakti. Tapi acara "jumpa penulis novel 5 Menara, ust Ahmad Fuad Fuadi". Jam 7:39 gue udah nyampe. Mesti buru2, takutnya ntar yang datang bejibun. Mana gue belum beli tiket lagi. Calo pun tak ada. Klo ada kan enak, walau agak mahal dikit. Trus gue juga ada janji ketemuan ama temen gue dari dunia lain, eh dunia maya..

Jadwal acaranya sih jam 8. Tapi this is Indonesia, man! Gak pernah on time. Pasti ngaret mulu. Padahal gue udah positive thinking. Mungkin udah ciri khas kali ya..

Ne pertama kalinya gue ke gedung DPRD. Sambil nunggu temen, gue survey lapangan dulu. Aulanya keren. Pake karpet merah kayak di acara Oscar award. Serasa jadi artis hollywood bo'.
Gak lama kemudian, temen gue datang. Abis ngobrol2 dikit, kami memutuskan nunggu di dalam aula. Dingin, ada AC nya. Tepat jam 9, ust Fuadi nyampe. Beliau ngasih ilmu yang banyak. Man Jadda Wajada pasti gak ketinggalan dong. Di akhir acara, ada door prize. Hadiahnya buku 5 menara yang langsung di tandatangani. Tapi kayaknya dewi fortuna lagi kesel ama gue (padahal gue pengeeen banget!). Abis tu ada acara foto bareng pengantin eh bareng ust Fuadi. Sempat terbersit pengen ikut juga, tapi gue pikir, masa penulis foto ama penulis? Wkwkwkw..

Acara berakhir. Dari sana gue meluncur ke Palembang Square. Liat2 buku di gramedia. Eee.. Gak taunya ketemu buku DDG alias Dumba-dumba Gleter. Senang banget gila. SENENG BANGET. Secara, gue udah lama ngidam tu buku. Disana gue juga ketemu Bakpau (Fauziah-red), tapi gue gak ngidam dia. Doski kali yang ngidam (hhi..).

Gue udah gak sabar pengen baca tu buku. Akhirnya di A&W, niat itu terwujud. Baca sambil ngobrol2 juga ama temen.

Namanya juga mall, pasti banyak makhluk disini. Apalagi ceweknya, berseliweran. And they're good looking. Bagus untuk mata. Yeah, i can't stop my eyes. Gak muna sih, ini naluri lelaki gue. Tapi kadang gue gak tegaan ato kasian liat kostum mereka. Rata2 nih pamer body ama paha. Buat apa coba? Gak malu gitu? Terkesan bitchy. Come on galz, kasihanilah gue yang udah bergelimangan dosa ini, please.. Tutup dikit napa?!

Thursday 21 October 2010

catatan kecil di binder (part 6)

RSU M Husein udah lewat. Bentar lagi nyampe nih. Perlahan gue bangkit dari tempat duduk. Dengan ragu, satu tangan gue keatas sambil ngetuk langit2 bus. Sempat gak pede sih, tapi untung gue udah pake rexona, mampu menjaga ketiak tetap kering selama 24 jam. Setengah teriak "Stop, Mang!". Bus berhenti total. Good job, tu sopir kayakny udah nyadar klo gue adalah seorang mahasiswa, bukan sales lagi. Gue turun. Campus, i'm coming.. Tiba2 sopirnya ikutan turun juga trus nyamperin gue. Hm.. Pasti mo minta maaf nih. Dari senyumnya aja udah keliatan (giginya)..
"Dek, ada jual produk peralatan mesin gak? Tuh mesinnya ngadat mulu.." Lemes. Pengen rasanya gue goco tu sopir. Ternyata bus tu berhenti total gara2 mesinnya batuk. Sukurin lu!
..
Gue kuliah di salah satu perguruan tinggi islam di palembang.

.. Di kelas udah lumayan rame. Yes, masih ada bangku kosong. I'm a lucky guy. Maklum aja, di fakultas gue tuh klo dapat bangku kosong tu kejadian langka, kayak dapat barang peninggalan bersejarah yang sangat tinggi nilainya. Walau rusak, tapi masih berharga (kasian gak?). Beruntung gue agak cepat datangnya, klo gak, bakal nyensus bangku dulu di lokal lain. Seharusnya nih di fakultas gue di adain program transmigrasi biar ada pemerataan bangku di setiap ruangan. Jadi, ruangan yang bangkunya yang lebih, harus di pindahkan ke ruangan yang masih kekurangan. Menyedihkan emang. Hh.. Gitulah, di fakultas gue emang lagi krisis bangku. Pak rektor, tolong dengarkan curhatku ini!

hidupku di kehidupanku

Aku ingin menjalani hidup di dalam kehidupan..
Tapi terkadang mati di batas keterpaksaan..
Semua berubah..
Semua hancur..

Menyaksikan mentari bersinar..
Tapi aku di dalam kegelapan..

Semua datang dan semua pergi..
Seperti debu di jalanan sepi..
Terkurung di alam mimpi..

Otak hanyalah budak..
Raga adalah raja..

Salahku..
Berdiri di saat sendiri..
Jatuh di saat jauh..

Bagiku, hidup adalah petualangan..
Ada rintangan di saat senang..
Ada halangan di setiap kesempatan..

*Palembang, 22oct10*
(for all my friends 'n C4) ^^

catatan kecil di binder (part 5)

Sambil ngerapiin peralatan buat ngampus (tas, buku, kalkulator, pena, bedak, lipsgloss, upss..) gue ngecek jadwal mata kuliah hari ini. Satu.. dua.. tiga.. empat.. Berarti kuliah sampe sore. Huh.. Rengko nian tobok euy. Lokak tekapar balek kuliah gek. Tiba2 hape gue berdering. Ada sms masuk "from Ahmad : Cuy, ad brp kul hr ne?" ckckck.. hare gene masih nanya jadwal kuliah. Udah mo semesteran juga. Maklum aja, di kampus gue kadang ada perubahan jadwal gitu. Di bawah daftar jadwal kuliah tu ada tulisan "jadwal acara sewaktu-waktu bisa berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya. tergantung dosen pengasuh tv yang bersangkutan". That's. why, ni anak selalu nanya jadwal kuliah. Secara dia jarang masuk, gak kayak gue *sambil mendongakkan kepala*. Tapi kadang2 sih, gue ada malasnya juga *tertunduk lagi*. So, kartu kuliah gue aja yang masuk. Guenya di luar. Ada beberapa hal yang bikin gue ngelakuin hal serupa. Di antaranya klo dosennya udah tua trus sering marah2, ada tugas yang belum di kerjain, atau lagi gak mood. Soalnya susah konsentrasi klo udah gini keadaannya. Mending di luar, ya paling nongkrong2, main ke kosan temen atau ke perpustakaan (baca buku di pojokan sambil ngelirik cewek). Eh kok gue bisa jujur gini sih?! Perasaan disini gak ada Uya Kuya..
.. Sambil bales sms, gue nyetop bus kota Kertapati-KM 12. Busnya cuma memperlambat aja. Gue naiknya sambil lari2an gitu. Dasar! Mungkin di kiranya gue sales yang mo berniaga di busnya. Hmm.. Klo dari kostum sih iya, tapi kalo dari tampang mah cocoknya jadi eksmud alias eksekutif imud (ngimpi..). Hari ini gue di tuntut harus rapi. Gawe dosen na.. Huh..

Tuesday 19 October 2010

catatan kecil di binder (part 4)

Pengen rasanya gue teriak sekencang2nya pake suara gue yang rada2 mirip ama Vidi Aldiano (gubrakk!). Penampakan ibu itu bikin gue deg2n. Gue coba menarik nafas dalam2, dan gue hanya bisa teriak dalam diam (halaah!). Setelah di terawang ternyata faktor yang bikin gue ketakutan adalah sepotong garis di ujung bibir ibu tersebut. Garis yang terbuat dari cairan yang udah mengering. Gue langsung kebayang drakula abis dapet mangsa kayak di film newmoon. Tapi karna faktor usia, ibu ini lebih cocok di ibaratkan dengan vampir cina (terpaksa nih). Plis dong bu, jangan liatin gue trus. Gue terpaksa nulis gitu. Hm.. Perasaan gue makin gak enak. Si ibu itu semakin merapat. Ruang gerak gue jadi terbatas. Gue hanya bisa menatap ke depan ke arah penjual yang curiga ama tingkah gue. Mungkin dia pikir gue utusan BPOM yang lagi nyamar buat meriksa jualannya. Setelah bertransaksi, gue berniat langsung pasang gigi mundur, belok kanan, masuk gigi 1, kabuuuurr.. Tapi sebelum itu, Gue beraniin natap ibu itu buat terakhir kali. Lama2 gue perhatiin kayaknya ada yang salah. Bekas cairan yang udah mengering itu berwarna putih. Bukan merah. Mata gue ketipu. Warna merah itu adalah saos sambal yang nyangkut di pinggir mulut buaya itu eh salah, mulut si ibu itu. Jadi sebenarnya bekas cairan yang berwarna putih tersebut adalah iler, hasil dari proses penguapan di dalam mulut selama kita tidur. Yup! Ternyata hanya iler. Eeh.. What???!! Iler?? Ihhhh.. Menzizikkan bo'. Geli banget liatnya. Gue langsung illfeel. Ibu itu lagi sibuk memilih sarapan. This time to go. Gue mundur perlahan dengan gaya moonwalk. See u, madam. Ah, hanya gara2 nila setetes, rusak susu sebelanga. Gara2 iler setitik, ibu itu jadi kayak vampir cina..
.. Nyampe di rumah, gue langsung sarapan sambil nonton berita olahraga. Abis tu mandi dan bersiap2 berangkat ke kampus. Gue ada kuliah pagi ini. Sebenarnya sih gue males banget. Gue hanya bisa berdoa : "Ya tuhan, hambamu ini gak punya semangat untuk ngampus hari ini. Berilah hambamu ini kemudahan (mudah2n hari ini menyenangkan dan mudah2n dosen gue gak datang) amiin". Ckckck..

Monday 18 October 2010

catatan kecil di binder (part 3)

"Everybody's hurt somebody before 
everybody's been warned by somebody before". 

Tiba2 Lagu victim of love-nya Good Charlotte bergema di kamar gue. My daily alarm is active. Itu artinya udah jam 4:00 pagi. Lagu itu setia menemani gue setiap pagi. Sebenarnya gue kurang setuju ama judul lagunya yang terang2an nyindir gue (apa gue yang kesindir ya?!) tapi musiknya yang heboh cukup ampuh buat ngobrak-ngabrik mimpi gue.

Tuts! Alarm gue stop setelah sebelumnya beberapa kali mencet snooze. Gak kerasa udah hampir jam lima. Azan berkumandang. Gue langsung ambil wudhu dan bersiap2 ke mesjid. Nyokap gue bilang cowok sebaiknya sholat berjamaah di mesjid. Why? Sampe sekarang gue masih gak tau apa alasan nyokap bilang gitu. Selama tu gak merusak iman gue, i'll do it. I just wanna be a nice boy 4 my parent..

.. Di luar rumah, udaranya seger banget kayak di desa2. Jalanan masih sepi. Dari ujung jalan keliatan cuma ada sekitar 1-2 kendaraan yang lewat. Awalnya gue pikir nyasar ke jalan bandara SMB tapi tiba2 BRUKK!!! Haduuhh.. Becak yang lagi parkir di depan gue sontak ngingetin gue. Kubah mesjid udah keliatan. Gue melangkah dengan semangat. Seolah2 ada big surprise yang nunggu gue disana. Nyampe di mesjid, gue langsung sholat sunat. Sambil nunggu iqomat, gue liat sekeliling. Sepi. Cuma ada 6,5 orang. Orang ketujuh masih di ragukan keberadaannya. Gue perhatiin dari tadi tu orang khusyu banget menikmati alam bawah sadarnya sambil sesekali menahan kepala persis orang lagi mengheningkan cipta.

.. Hmm.. Kadang gue ngebayangin seandainya jemaah sholat rame kayak yang mo ikutan audisi indonesian idol. Gue yakin Allah udah ngatur semuanya. Mungkin mereka ada halangan, atau mungkin ada yang mo ke mesjid tapi tiba2 ada panggilan alam..

.. Terdengar iqomat, gue berdiri. Berjalan menuju barisan shaf yang harus lurus dan rapat. Imam takbir, gue ngikutin. Begitu seterusnya sampe salam. Selesai sholat, gue ngaji dulu di mesjid. Bukannya pamer, tapi buat gue ngaji tu penting. Sebagai tombo ati kata mas Opick. Jam setengah 6, gue pulang ke rumah.

.. Orang2 udah mulai rame memulai aktifitasnya di pagi hari. Ada yang buka toko, bersih2 rumah, ada juga yang masih berkeliaran di alam mimpi. Di pinggir jalan para penjual nasi uduk, laksan, burgo, dan sejenisnya mulai sibuk melayani pembeli yang rata2 kaum hawa yang menurut gue punya rasa tanggung jawab besar terhadap keluarga. Itu terlihat dari tindakannya yang lebih mementingkan sarapan buat keluarga daripada penampilan. Gue liat ada yang masih pake baju tidur, ada yang rambutnya acak2n kayak antara di bleaching dan rebonding, ada yang wajahnya kusut seperti pakaian belum di setrika, dll. Aroma khas makanan tersebut sangat kontras dengan aroma ibu2 yang berada di sekitarnya. Insting hidung gue yang udah terlatih ini jadi agak terganggu. Hidung gue misuh2. Pengen pergi jauh2 dari tempat itu. Tapi tidak ama perut gue. Yah, semalam gue cuma makan mie doang. Perut gue meronta-ronta minta di isi. Gue mencoba mendekat sambil me-nonaktifkan hidung gue. Dengan modal kegantengan dan kelaparan, gue udah berada di antara wanita2 tersebut. Look around, pemandangan di sekitar gue mengerikan banget. Gue merasa diri gue senasib kayak Boo, anak kecil yang masuk ke dunia monster (Monster Inc.-red). Tiba2 ada ibu di samping gue, basa-basi nanya gue "baru balek dari mesjid e, do?" gue noleh ke ibu itu sambil tersenyum. Eh, wait a moment please.. Ada sesuatu yang memaksa gue menarik kembali senyuman gue. Ada something wrong ama ibu ini. I'm so scary. Ibu itu tersenyum. Gue semakin ketakutan. TO BE CONTINUE..

catatan kecil di binder (part 2)

Gue tinggal di Kertapati. Tepatnya di daerah 3-4 Ulu (ulu = hulu). Buat lu ketahui, kota Palembang ntu terbagi dua, hulu dan hilir. Pemisahnya adalah sungai kebanggaan rakyat Sumsel, yaitu sungai Musi. Ini salah satu daya tarik kota Palembang. Klo lu nggak percaya, datang aja kesini, lu bakal di tarik ama penjaga sungai alias antu banyu, Hehe.. Gak ding. Disini ada banyak tempat pariwisata. Ada Benteng Kuto Besak, Museum Batik, Museum Sultan Mahmud Badaruddin, Jembatan Ampera, dll. Udah gitu tempatnya berdekatan lagi. Seandainya lu bosan di Benteng Kuto Besak, jalan samping dikit nyampe di Museum SMB. Puas disana, ngesot ke depan ada Jembatan Ampera. Klo rasanya udah bosan disana, jalan dikit eh lompat dikit, nyebur deh di sungai Musi, hhi.. Klo lu berminat, gue rela jadi guidenya. (rela asal bayarannya cocok, hehe..). Elu bakal gue jadiin raja/ratu sehari. Eeitt.. Bukan di kawinin (geer banget lu). Selain guide, gue juga merangkap tukang pijit, tukang parkir, tukang pukul, dan klo lu kesepian, gue juga bisa jadi tukang jaga hati lu ^^ (girl only, please). It's an unforgettable moment here. Eh, maklumin aja ya penjelasan gue masih banyak kurangnya. Secara gue kan masih berstatus newcomer disini. Lagian gue juga belum di bayar.. Hhi..
.. Ok, kembali ke tempat tinggal gue. Lokasinya strategis. Keluar lorong (kira2 10m) di seberang jalan sana ada kantor polisi. Sampingnya kantor camat. Sampingny lagi mesjid. Trus di samping mesjid tu ada sungai kecil. Di pinggir sungai tu ada kegiatan MCK. Trus di sampingnya lagi hmm.. Apa ya? Lu cek sendiri aja. Nah, kalo mo mudik gampang banget, gue cuma nunggu di depan lorong doang. Jalan disana kan jalur buat ke luar kota. Pasti dong bus tu lewat sana. Jadi gue gak perlu repot2 ke terminal. Pokoknya gue udah pewe banget tinggal di sini. Koma. Gak mo pindah ke lain hati. Titik. Kalo pun ada yg mo nggusur, bakal gue pertahankan ampe tetes air mata terakhir (jiaahh). Tapi kayaknya gak bakalan deh. Soalnya daerah Kertapati tu terkenal orang2ny yang pemberani dan tangguh. Tipikal orang2 yang di jadiin inspirasi bagi penikmat rokok. Jangan pernah cari gara2 disini. Waspadalah.. Waspadalah..
.. Gue tinggal di rumah sodara gue. Sendiri. Sedangkan sodara gue di rumah yang lain. Gue ngejalani hidup gue kayak lagunya Caca Handika. Klo gue di jadiin video klip lagunya cocok banget. Secara gue kan masak sendiri, makan sendiri, nyuci sendiri, ngomong sendiri (hah?). Serasa ngekost di rumah sendirilah. Pulang kuliah, nyampe rumah gak ada siapa2. Hanya ada poster Valentino Rossi yang menyapa. Dari gaya fotonya yang lagi ngebut tu seolah2 mo kabur dari rumah gue yang hampa. Di sebelahnya ada poster pemain bola, Kaka. Ekspresinya menunjuk langit dengan dua jari telunjuknya. Persis kayak goyang cinta satu malam-nya Melinda. Kemudian, gue istirahat trus makan dalam kesendirian. Gak ada suap2an pake nasi kunyit panggang ayam kayak yang mo kawinan. Kucing di rumah pun hanya bisa terdiam. Dari wajahnya tergambar rona kasihan pada sang majikan. Klo bosan, nonton TV ato nongkrong di warung depan. Kadang gue berharap ada penjahat yang datang. Kayak di film home alone yang pernah gue tonton ama ponakan. Emang sih agak menegangkan. Tapi minimal gue gak sendirian..

Sunday 17 October 2010

catatan kecil di binder (part 1)

Nama gue edo. Nama di akte gue, Rikhardo. Temen2 gue manggil Edo, Do, Dodol atau apa aja deh. Harapan gue kali aja ada cewek cantik yang khilaf manggil gue sayang, beybeh, or etc (ngarep : mode on). Klo mo manggil gue pake isyarat juga boleh. Pake siulan, tepukan, tendangan, dll. Gue ngerti, mungkin elu mual gara2 liat wajah gue yang kayak baru selesai di blur pake phtoshop..

.. Awalnya bonyok gue ngasih nama Ricardo. Emang agak kebarat2n sih. Fyi (for your information), bokap gue tuh gila bola stadium 4. Seandainya ada rumah sakit jiwa khusus bagi yang gila bola, gue yakin banget dah bokap gue bakal jadi ketua kamar. Secara biasanya yang jadi ketua kamar ntu kan yang paling senior atau yang paling parah kasusnya. Soalnya waktu masih orok, nyokap gue bilang gue sering di tendang dan di lempar trus di tangkap, di lempar trus di tangkap lagi kayak latihan kiper (kebayang gak lu gimana penderitaan gue?). Nama Ricardo di ambil dari nama pemain favorit bokap, Kaka alias Ricardo Izecson Leite. Berhubung gue sering demam dan sakit2n waktu kecil, jadi nama gue di ganti. Ssst.. Sebenarnya gue sengaja sih, gue tau diri bo'. Wajah ama nama gue tu jauh banget. Ibaratnya tuh wajah Ki Joko Bodo tapi pake nama David Copperfield. Sebenarnya tampang gue gak jelek2 amat sih (menurut gue). Hidung gue rada mancung dikit. Kira2 kayak wajah Jhonny Depp klo lagi boker (emang pernah ngeliat??). Tapi yah bokap gue cuek bebek. Show must go on, pikirnya. Finally, jadilah Rikhardo. Terkesan agak maksa (emang!). Gue sebenarnya gak enak hati ama orang kelurahan, masa' bikin akte trus? Ntar di pikir gue anak pungut lagi. Secara nama gue gak konsisten banget. Huh.. gak tau deh klo gue sakit2n lagi, mo di ganti jadi apa. William Shakespeare aja pernah bilang, apalah arti sebuah nama. Akhirnya mau gak mau dan tanpa mikir lagi, gue nerima aja..


.. Gue berasal dari Betawi. Asli 100% dan tanpa pemanis buatan. Bonyok gue asli sana. Klo kagak percaya check aja di fb mereka. Dari bayi ampe baligh, dari mimpi kering ampe mimpi basah, dari maen mobil2n ampe maen perempuan (eeeehh..) gue ngabisin waktu disana. Setelah nyelesein SLTA di salah satu pondok pesantren, gue pengen lanjutin ke perguruan tinggi. Dan gak tau napa gue terdampar di kota pempek alias kota Padang eh Palembang. Tujuan utama gue sih mo nyari pengalaman dan mo nambah pengetahuan. Tapi klo ada kesempatan sih gue juga mo nyari wanita impian.. Jiaaahh..  and the story begin. HERE WE GO!!!

note di fb 1

.. Ini sedikit curhatan tentang hidup gue yg mau gue share. Biasanya sih gue nulis di blog gue. Tapi sekarang gue coba buat nulis di fb gue. Mudah2n ada manfaatnya..

.. Begini..
Hhhhhh..
*tarik napas*

Test.. Test.. *mic on*

.. Sebenarnya hidup gue gak jauh beda ama yg lain. Kadang membosankan, kadang menjemukan. Kadang senang, kadang gembira. Ada sedih, kecewa, bahagia, dll. Yah, itu semua udah satu paket buat gue. Udah tertulis di lauh mahfudz (ustad2 kan bilang gitu). Gak bisa di ganti ato pun di isi ulang..

.. Walaupun hidup gue keliatan sama dengan yang lain, pasti ada bedanya dong. Beda banget malah (ini nih yang jadi inti cerita gue). Gue merasa hidup gue kagak ada kemajuan. Selalu aja kek gini. Gue pengen ada perubahan (hm.. Kayak janjinya para caleg). Tapi gue bingung nih, disaat gue pengen berubah, ST12 bilang "Jangan pernah berubah".. Hm.. *berhenti sejenak, ada odong-odong lagi lewat* . Napa hidup gue kek gini??  Ini jadi pertanyaan besar. Pasti ada something wrong dalam diri gue. Gue udah selidikin (bareng ama tim densus 88), bikin survey (di kuis Super Family), search di google and youtube, nyari di kampus, di warung, di toko-toko, dll. Ternyata oh ternyata yang jadi biang keroknya cuma lima huruf. Gak banyak. Klo di inggris sih jadi empat huruf. Di arab jadi tiga huruf. Di awali huruf M dan di akhiri dengan huruf S. Coba tebak.. Miras? Salah. Itu dilarang ama bang haji. Makus? Yang jadi makelar gitu. Eh, itu mah Markus (maksa banget yak, hhi..) salah. Manis? Bukan gue tuh. Klo yang manis itu cewek yang baca note gue ini (halaah..). Modis? Itu bukan gue banget, secara modis tu kan Modal Diskon. Gue mah suka yang gratis (elu juga kan?). So, jawabannya adalah Malas *ckckck.. mana ekspresinya* (Gak enak banget bacanya)..

. Gue pengen ngilangin sifat malas gue. Sifat ini udah lama ada ama gue (jangan sampe mendarah daging deh, hii.. Amit2). Gue udah sering baca and nyari kata2 motivasi biar gak males lagi. Baca bukunya Andrie Wongso, nonton Golden Ways ny Mario Teguh, trus juga nonton Wisata kulinernya Bondan Winarno (apa hubungannya??) Tapi gak ada yang mempan. Susah banget sifat malas ne kabur dari gue. Kira2 kayak ngelepasin permen karet yang nyangkut di rambut. Gue harap ada yang mo bantu gue. Eh sebenarnya gue pernah juga ngasih motivasi buat yang pernah curhat ama gue. Tapi ya gitulah. Niat gue mo nyampein Golden Ways nya Mario Teguh, tapi yang keluar dari mulut gue malah jadi Silver Ways. Ato lebih parah lagi jadi Bronze Ways (hehe.. Maaf mas Mario. Gue emang gak ada bakat jadi motivator ^^).

.. Gue harap bagi yang udah baca note ini bisa ngasih gue sedikit nasehat, saran, wejangan, pukulan, tendangan ato sejenisnya lah. Gue cuma mo berubah. Tujuan gue cuma itu..
.. (Terkhusus buat temen2 gue di IAIN RF, gue emang sering diem/cuek. Tapi sebenarnya gue butuh kalian). ^^