Thursday 27 January 2011

Buku ranah 3 warna

Akhirnya khatam juga gw baca novel "Ranah 3 warna". Gw belinya tanggal 23 Jan '11 di Gramedia PS. Butuh 3 hari bagi gw untuk nyeleseinnya. Ini termasuk dalam kategori "lama" dalam sejarah gw membaca sebuah buku.

Ahmad Fuadi adalah salah satu penulis favorit gw. Novel "negeri 5 menara"nya udah 2x gw baca. Selain punya kemiripan nama, impian gw juga sama dengan Alif Fikri (tokoh utama novel trilogi 5 menara), yaitu menginjakkan kaki di benua Amerika. Impian gw dari kecil. Apa gara2 obsesi kayak gitu, wajah gw jadi rada indo gini ya? Heuheu..

Gw suka banget novel yang ke2 ini. Sisipan bahasa minangnya lebih banyak dan kata2nya jarang gw denger. Walaupun mungkin orang di luar sana sering denger, tapi ini kan penilaian subyektif gw, menurut pendengaran kuping gw. "Konco palangkin" adalah yang paling unik dan antik bagi gw. Mudah2n ada penulis dari Sumatera barat berikutnya yang akan menyisipkan bahasa minang dalam ceritanya. "Kami urang awak, berbahasa satu, bahasa Minang."
Oh iya, ada yang menarik saat gw baca tulisan yang ada Raisa-nya. Dalam pikiran gw, Raisa itu adalah Evanna Lynch. Meski dalam buku itu di ceritakan bahwa Raisa itu orangnya berwajah lonjong telur, rambut di kepang, pokoknya tipikal cewek indonesia jadul lah. Jauh banget dengan sosok Evanna di film harpot; rambut pirang bergelombang dan berwajah bulat. Maaf mas Fuadi, ini cuma imajinasi spontan gw. Mungkin gw terlalu ngidolain doski kali nih. Huh..

Gw sempat terbawa emosi saat gw baca pertemuan Raisa dengan Alif waktu acara wisudaan. Kasian banget Alif. Maksud hati akan ngasih surat cinta, apa daya ternyata, hiks.. hiks.. (yang sabar ya, lif..). Sungguh menyakitkan. Klo gw jadi Alif, gw minta mas Fuadi nulis, abis acara wisudaan itu Alif kecelakaan trus meninggal. Gw gak bisa bayangin gimana perasaan Alif saat ngeliat kawan sekaligus lawannya bersanding dengan sang pujaan hatinya. Huhuhu.. Tapi ya, mungkin di sini letak pesan yang ingin di sampaikan oleh mas Fuadi. Man shabara zhafira, siapa yang bersabar akan beruntung. Tapi di buku ini belum di ceritain gimana istri Alif ini. Tiba2 aja, 11 tahun kemudian Alif ama istrinya berkunjung ke Quebec. Penasaran gw! Mudah2n istrinya lebih baik dari Raisa.

Gak hanya pesan "Man shabara zhafira" yang ada di buku ini, nilai2 "Man jadda wajada" pun gak lepas dari kisah perjuangan seorang Alif. Keren abis deh bukunya. Buruan beli!

No comments:

Post a Comment